Elektabilitas Dekati Prabowo, Anies dan Ganjar Justru Dinilai Hadapi Kendala Maju ke Pilpres


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota. (MP/Asropih Opih)
MerahPutih.com - Lembaga survei kembali merilis hasil temuan terbarunya terkait peta Pemilu 2024.
Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin kokoh elektabilitasnya dalam survei capres 2024.
Hasil survei Suara Politik Publik (SPP) terbaru misalnya menunjukkan, Menteri Pertahanan itu unggul dibandingkan tokoh lain.
Prabowo meraih 28,7 persen, kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 20,5 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 13,9 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 5,75 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,45 persen.
Baca Juga:
Surya Paloh Dorong AHY Maju di Pilpres 2024
Lalu diikuti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno 3,3 persen, Ketua DPR Puan Maharani 2,44 persen, Menteri BUMN 1,47 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (1,2 persen, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 0,47 persen.
Sementara yang tidak tahu/tidak jawab/rahasia/belum menentukan sebesar 18,82 persen.
Ada sejumlah faktor penjelas yang membuat Prabowo unggul dibandingkan tokoh-tokoh lain.
"Selain karena Prabowo dikenal dan disukai mayoritas publik, ia juga menjadi tokoh yang dianggap publik sebagai figur yang paling pantas," kata Direktur Eksekutif SPP Asrudin Azwar, Senin (25/7).
Ia membeberkan, 97,2 persen menyatakan mengenal Prabowo Subianto, hanya 2,8 persen menjawab tidak pernah mendengar namanya.
Tokoh populer kedua adalah Sandiaga Uni dengan 83,2 persen, disusul Anies Baswedan dengan 79,6 persen, Ridwan Kamil 75,8 persen, AHY 68,8 persen, Ganjar Pranowo 61,3 persen, Puan Maharani 54,7 persen, Erick Thohir 13,3 persen, Muhaimin Iskandar 10,2 persen, dan Airlangga Hartarto 9,5 persen.
Prabowo juga menempati urutan tertinggi survei tingkat kesukaan.
Prabowo disukai oleh 83,7 persen, kemudian Anies 81,3 persen, Ganjar Pranowo 78,7 persen, Ridwan Kamil 60,5 persen, AHY 54,8 persen, Sandiaga Uno 50,7 persen, Puan Maharani 42,4 persen, Erick Thohir 10,7 persen, Airlangga 4,5 persen, dan Muhaimin Iskandar 3,6 persen.
Hal yang sama juga diraih Prabowo dari survei tingkat kepantasan.
Prabowo dinilai pantas menjadi Presiden RI oleh 70,7 persen, lalu Ganjar 64,5 persen, Anies 60,8 persen, Ridwan Kamil 55,7 persen, AHY 47,6 persen, Sandiaga Uno 41,6 persen, Puan Maharani 5,8 persen, Erick Thohir 4,8 persen, Airlangga 4,2 persen, dan Muhaimin Iskandar 1,7 persen.
Baca Juga:
Respons Demokrat Soal Usul Duet Anies-AHY di Pilpres 2024
Dengan merujuk angka-angka itu, Asrudin menilai, Prabowo berpeluang besar menjadi capres potensial yang mungkin akan diperebutkan oleh sejumlah parpol.
Kesimpulan ini tentu saja beralasan.
Selain karena sudah mengantongi angka mayoritas dari sisi elektabilitas (pilihan public), Prabowo juga sudah pasti dicalonkan oleh partainya, Gerindra.
"Sementara itu, capres-capres lain pilihan publik yang elektabilitas-nya masih di bawah Prabowo belum juga memiliki kepastian dukungan resmi dari parpol manapun," kata Asrudin Azwar.
Menurut Asrudin, Ganjar sebagai pesaing terberat Prabowo hingga kini belum juga resmi mengantongi dukungan parpol, bahkan dari partainya sendiri PDIP.
Ia kini dalam posisi yang sangat dilematis.
"Satu sisi, PDIP terlihat enggan untuk mencalonkan dirinya, sisi lain ia tidak mungkin menerima pinangan dari partai lain (NasDem) kecuali memutuskan untuk pindah," papar dia.
Pun demikian dengan Anies. Meski Anies dimasukkan dalam daftar capres potensial pilihan NasDem, namun hingga kini namanya belum resmi diumumkan.
Asrudin berujar, situasi ini diperburuk dengan posisi politik Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta yang akan berakhir pada Oktober tahun 2022.
"Ini jelas adalah posisi kritis politik," terang dia.
Anies akan kerepotan melakukan self branding untuk bisa menarik dukungan parpol-parpol.
Sebab walau bagaimana pun posisi politik dengan jabatan tertentu menjadi sangat penting untuk bisa terus menjaga memori kolektif publik.
Dalam konteks itu, Prabowo, lanjut Asrudin, akan menjadi capres paling potensial pilihan parpol-parpol.
Tantangannya kini adalah tinggal bagaimana Gerindra cerdik dalam melakukan komunikasi politik untuk menjaring dukungan dari parpol lain agar memenuhi kuota 20 persen dan bahkan lebih.
"Jika skenario politik ini berhasil dimainkan oleh Gerindra dengan baik, jalan Prabowo menuju kursi kekuasaan pada 2024 mendatang berada di atas angin," ucapnya.
Survei SPP sendiri berlangsung 7 hingga 16 Juli 2024 di seluruh provinsi di Indonesia.
Survei SPP dilakukan dengan menggunakan metode pencuplikan responden secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling).
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden.
Total sampel 1200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] Ketua Adat Papua Turun Gunung Pastikan Anies Menangi Pilpres 2024
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Ulangi Perjuangan Diplomasi Ayahnya

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka

Prabowo Lawatan ke Jepang Lanjut Hadiri Sidang Umum PBB, Pulang Tanah Air 27 September

Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

Menpora Erick Thohir Buka ke Publik Isi Bisikan Presiden Prabowo

ISDS Nilai Djamari Chaniago Ditunjuk Prabowo Bukan Didasari Dendam Masa Lalu

Profil Muhammad Qodari, Peneliti yang Baru Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan RI

Profil Djamari Chaniago, Menko Polkam Baru yang Gantikan Budi Gunawan di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo Lantik Menko Polkam Djamari Chaniago, Erick Thohir Jadi Menpora
