Doni Monardo Berangkat ke NTT Pantau Bencana Akibat Siklon Seroja


Curah Hujan di NTT. (Foto: BMKG)
MerahPutih.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo berangkat ke Flores Nusa Tenggara Timur, untuk meninjau bencana yang diakibatkan Siklon Tropis Seroja yang melanda NTT. Padahal, sebelumnya ia telah maraton untuk meninjau berbagai bencana di Tanah Air.
“Ini bukan kejadian pertama, di mana kami harus melakukan perjalanan maraton satu daerah ke daerah lain. Setelah kembali ke Jakarta, tak lama berselang harus bertolak lagi ke lokasi bencana yang baru. Nah, itu yang terjadi pagi ini,” ujar Tenaga Ahli BNPB, Egy Massadiah di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (5/4).
Baca Juga:
Update Banjir Bandang di Flores Timur: 67 Orang Meninggal Dunia
Sebelumnya, rombongan BNPB melakukan serangkaian kunjungan terkait kebencanaan dan penanganan Covid. Sejak hari Selasa (30/3/2021) hingga Sabtu (3/4/2021). Mulai dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berlanjut ke Mamuju, dan Palu, lalu Surabaya, Bali dan kembali ke Jakarta.
"Minggu malam stand by di Halim untuk bertolak meninjau banjir bandang di Pulau Adonara, Flores Timur, NTT,” ujar Egy.

Banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA. Selain itu beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa. Puluhan orang dikabarkan meninggal dunia dan ribuan orang membutuhkan pertolongan serta makanan.
Beberapa desa yang terkena dampak diantaranya Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat. (Asp)
Baca Juga:
Siklon Tropis Timbulkan Cuaca Ekstrem Sejumlah Wilayah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang

Siklon Tropis Bualoi Berpotensi Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Indonesia Timur

Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh

Gunung Lewotobi Laki-laki 3 Kali Erupsi hingga Selasa, 23 September Siang, Tinggi Letusan Sampai 1.500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi

53 Rumah di Kabupaten Madiun Rusak karena Puting Beliung, Tidak Ada Korban Jiwa yang Dilaporkan

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak
