Din Syamsuddin Nilai Pemeriksaan Anies Bikin Citra Polri Buruk

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 18 November 2020
Din Syamsuddin Nilai Pemeriksaan Anies Bikin Citra Polri Buruk

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemeriksaan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan saat acara Front Pembela Islam (FPI) menuai kontroversi.

Presidiun Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menilai, pemanggilan Anies itu dapat dipandang sebagai drama penegakan hukum yang irasional atau tidak wajar.

"Belum pernah terjadi polda memanggil seorang gubernur yang merupakan mitra kerja hanya untuk klarifikasi, kecuali dalam rangka penyidikan," kata Din dalam keteranganya kepada wartawan, Rabu (18/11).

Baca Juga:

Anies Jawab Puluhan Pertanyaan Penyidik Tanpa Ada yang Dikurangi

Din melanjutkan, seharusnya Polri yang datang dan memberikan klarifikasi kepada Anies mengingat kewenangan pemberian izin ada di penegakan hukum.

"Mengapa tidak Kapolda yang datang? Dan bukankah izin serta tanggung jawab atas kerumunan yang melanggar protokol kesehatan ada pada Polri?" ucap Din.

Din melihat, pemeriksaan terhadap Anies merupakan preseden buruk yang hanya akan memperburuk citra Polri.

"Apalagi terkesan ada diskriminasi dengan tidak dilakukannya hal yang sama atas gubernur lain yang di wilayahnya juga terjadi kerumunan serupa," sebut Din.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memberikan klarifikasi ke penyidik Polda Metro Jaya (MP/kanugrahan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memberikan klarifikasi ke penyidik Polda Metro Jaya (MP/kanugrahan)

Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini yakin, rakyat malah makin simpatik terhadap Anies.

"Tindakan ini akan menjadi bumerang bagi rezim, dan telah menuai simpati rakyat bagi Anies Baswedan sebagai pemimpin masa depan," tutup Din.

Sebelumnya, setelah kurang lebih 10 jam diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Selasa (16/11).

Anies Baswedan mengaku bersyukur telah memenuhi undangan klarifikasi dari penyidik Polda Metro Jaya. Ia juga mengapresiasi penyidik Polda Metro Jaya selama proses pemeriksaan berjalan dengan baik.

Baca Juga:

Ini Surat Balasan Anak Buah Anies Soal Penggunaan Monas untuk Reuni 212

Anies mengaku, ada sebanyak 33 pertanyaan yang dilayangkan oleh penyidik kepada dirinya terkait dengan acaranya Maulid Nabi dan akad nikah anak Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab di kawasan Petamburan III, Palmerah, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

Namun demikian, Anies tidak bisa menyampaikan isi dari pertanyaan yang diajukan oleh penyidik saat klarifikasi. Sebab, itu semua merupakan kewenangan dari aparat kepolisian dan ia tidak berhak menyampaikan kepada awak media.

Untuk diketahui, kegiatan Maulid Nabi dan Akad Nikah Anak Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dihadiri oleh ribuan jamaah. Para tamu undangan yang hadir tidak mematuhi protokol kesehatan. (Knu)

Baca Juga:

PDIP Kritisi Program Pendidikan Anies dalam APBD 2021

#Anies Baswedan #Polda Metro Jaya #Din Syamsuddin
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Akun Facebook “Atun Trisnawati” mengunggah narasi yang menyebut Jokowi tak suka dengan keputusan Prabowo
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Indonesia
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Dua pemuda yang dikira hilang saat demo di Jakarta kini telah kembali ke keluarga.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Sempat Dilaporkan Hilang setelah Demo di Jakarta, 2 Pemuda Akhirnya Ditemukan dan Minta Maaf
Indonesia
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Terdapat empat orang pendemo yang diduga hilang, yakni Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
2 Orang Yang Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang Saat Aksi Demo, Ada di Malang dan Sukamara Kalteng
Indonesia
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Masuk daftar orang hilang pasca Kerusuhan di Jakarta, Bima ditemukan di Klenteng Malang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 17 September 2025
Polisi Temukan Bima Permana Putra, Pria yang Sempat Dilaporkan Hilang Pasca Demo Rusuh di Jakarta
Indonesia
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Kedua tersangka dari unsur TNI itu yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH. Keduanya tercatat sebagai anggota dari korps pasukan Kopassus.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor
Indonesia
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI, kini terancam hukuman penjara 12 tahun. Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Putra.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
Berita Foto
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi (ketiga kiri) bersama Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra (tengah) dan Danpomdam Jaya Kolonel CPM Donny Agus (kedua kanan) saat menunjukkan barang bukti usai keterangan pers kasus pembunuhan kacab bank BRI di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
Indonesia
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
2 anggota TNI terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI. Keduanya diketahui meminta uang senilai puluhan juta rupiah untuk melakukan aksinya itu.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah
Berita Foto
Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta
Tersangka Pembunuhan Kacab Bank BRI berjalan usai konferensi pers di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 16 September 2025
Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta
Indonesia
Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak
Fakta baru kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI kini terungkap. Para pelaku memilih korban secara acak.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Pelaku Pilih Korban secara Acak
Bagikan