Densus 88 Sebut Penangkapan Terduga Teroris Bagian dari Taaruf
Kepala Densus 88 Irjen Marthinus Hukom. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Densus 88 Anti Teror Mabes Polri terus melakukan penangkapan terjadap para terduga teroris. Terakhir, menangkap delapan orang terduga teroris di Dumai, Riau, Jumat (16/9).
Kepala Densus 88 Irjen Marthinus Hukom mengatakan, penangkapan terduga teroris tersebut dilakukan atas dasar kasus yang sedang ditangani.
Baca Juga:
Terduga Teroris di Riau Ditangkap, Rencanakan Latihan Militer untuk Jihad
Ia tidak menampik jika jumlah terduga teroris yang ditangkap terus bertambah. Dia juga menyinggung sejak bom Bali I membuat posko khusus di Solo sejak 2005.
"Kita pernah bikin posko di Solo pasca kejadian Bom Bali I. Ini untuk memudahkan dalam menangani kasus terorisme dan keamanan Solo sendiri," katanya.
Ia meneagaskan, penangkapan ini merupakan bagian dari perkenalan atau taaruf. Dan Densus 88 terus berkomunikasi dengan mantan anggota yang pernah tertangkap.
"Sekarang dekat dengan saya, bahwa penangkapan adalah bentuk perkenalan, taaruf. Selama ini mungkin mereka tidak kenal dengan kita," katanya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Proteksi Sektor Rentan Serangan Teroris Jadi Bahasan BNPT dan PBB
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal