'Decision Fatigue', Lelah Mental Akibat Terlalu Banyak Mengambil Keputusan


Waspada Decision Fatigue (Foto: Pixabay/Geralt)
PERNAHKAH kamu merasa lelah saat harus mengambil keputusan baik besar maupun kecil? Ya, tentu saja hal itu disebut dengan decision fatigue. Meledaknya suatu informasi juga menimbulkan pilihan. Di era sekarang, berbagai sumber informasi beredar dimana-mana, sehingga kamu dituntut untuk memilih dan lebih banyak memberikan keputusan. Hal yang jadi masalah, otak kita memiliki kuota energi mental yang terbatas.
Contoh yang paling sering dialami dalam kehidupan sehari-hari termasuk pertanyaan makan apa hari ini? Baju apa yang harus saya kenakan? Model apa? Warna apa? dan masih banyak lagi. Keputusan-keputusan trivial seperti itu, mengonsumsi kuota pengambilan keputusan kamu.
Baca juga:
Otak tidak membedakan apakah keputusan yang diambil adalah keputusan penting atau tidak. Setelah kamu mengambil banyak keputusan yang bersifat trivial, kamu akan memulai mengambil keputusan yang buruk. Hal itu terjadi karena energi mental mu sudah habis, sehingga kamu tidak bisa lagi memutuskan sesuatu dengan jernih. Kelelahan mental seperti itu disebut dengan decision fatigue.

Berbicara soal energi, yang dimaksud di sini adalah glukosa, bahan bakar untuk setiap sel neuron di otak. Secara biologis, pengambilan keputusan dikerjakan oleh neuron di otak. Setiap kali kamu mengambil suatu keputusan, energi akan berkurang sehingga membuat otak lelah.
Melansir laman Forbes, mantan Presiden AS Barrack Obama dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, pada dasarnya mengenakan pakaian yang sama setiap hari guna untuk mengurangi pengambilan keputusan. Obama biasanya mengenakan jas abu-abu atau biru. Lalu, milenial pendiri Facebook ini selalu menggunakan kaos polos dan celana jeans.
Baca juga:
Obama pernah berkata pada Vanity Fair di 2012, mengelola hidup sebagai Presiden mengharuskan kamu memutuskan hal-hal yang biasa dan bisa membuat frustasi. "Kamu akan hanya melihat aku memakai jas abu-abu atau biru," katanya. "Aku sedang mencoba untuk mengambil keputusan. Aku tidak ingin membuat keputusan tentang apa yang akan aku makan atau pakai, karena aku punya keputusan penting lainnya yang harus aku buat," ujar mantan Presiden AS tersebut.

Zuckerberg membaca satu halaman dari buku Steve Jobs setelah menyadari bahwa Jobs selalu menggunakan turtleneck hitam dan celana jeans. Dalam berbagai wawancara, dia menyebutkan bahwa dia lebih suka menggunakan kapasitas mentalnya untuk membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melayani miliaran orang daripada berfokus pada hal-hal kecil dan duniawi. (Nic)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta Telah Rampung, Jadi Pusat Layanan Medis dan Pendidikan

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
