Relasi

Codependent Relationship, Ketika Terlalu Sering Berkorban demi Pasangan

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 06 Juli 2020
Codependent Relationship, Ketika Terlalu Sering Berkorban demi Pasangan

Terjebak dalam hubungan toxic. (Foto: Unsplash/Pablo Merchan Montes)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MELAKUKAN apa saja agar disukai pasangan kita memang hal yang wajar. Namun ingat, ada batas yang perlu kita lakukan. Tapi, bagaimana jika mendapatkan balasan yang tidak setimpal dengan perjuangan kita? Pasti rasanya sakit, mulai muncul pikiran negatif, dan kecewa. Nah bisa jadi, kamu sedang terjebak di dalam codependent relationship.

Mengutip laman Hellosehat, codependent relationship adalah istilah untuk menggambarkan hubungan yang salah satu pihaknya terlalu sering atau bahkan banyak berkorban untuk menyenangkan pihak lainnya. Dengan kata lain, kamu tergantung pada persetujuan pasangan terhadap hampir setiap keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, kamu rela berkorban demi memuaskan kebutuhan pasangan dengan menomorduakan prioritas.

Baca juga:

Jadi 'Bodoh' karena Jatuh Cinta

Tidak mementingkan prioritas diri sendiri. (Foto: Unsplash/Jonas Weckschmied)
Tidak mementingkan prioritas diri sendiri. (Foto: Unsplash/Jonas Weckschmied)

Ahli psikolog di Albert Einstein College of Medicine Scott Wetzler mengatakan bahwa ini adalah hubungan yang tidak sehat karena salah satu pasangan tidak mandiri, alias dinilai tidak memiliki pendirian. Mengutip WebMD, kondisi ini biasanya muncul ketika seseorang memiliki masa kecil yang kurang menyenangkan atau diabaikan orang tua.

Ada beberapa tanda-tanda yang harus diperhatikan:

1. Tidak merasa puas atau bahagia jika tidak melakukan sesuatu untuk orang lain.

2. Tetap bertahan dengan pasangan yang pernah berbuat kasar.

Baca juga:

Ternyata Banyak Musisi Dunia yang Punya Kepribadian Mirip Denganmu

3. Bersedia melakukan apa saja agar pasangannya puas atau senang.

4. Merasa bersalah ketika mengutamakan keinginan diri sendiri.

Misalnya, kamu sengaja membatalkan kerja kelompok karena pasanganmu tidak mengijikan kamu untuk pulang malam. Dengan begitu, kamu akan lebih mendengarkan pasanganmu ketimbang prioritas tugas yang harus diselesaikan. Mereka yang terjebak dalam codependent relationship sering ditemukan pada pasangan yang sedang merawat pecandu narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya.

Jangan ragu untuk tegas dengan pasanganmu. (Foto: Unsplash/Milan Popovic)
Jangan ragu untuk tegas dengan pasanganmu. (Foto: Unsplash/Milan Popovic)

Untuk keluar dari zona ini, kamu harus menetapkan batas terkait hal yang diputuskan bersama atau hanya diri sendiri. Belajarlah untuk mengatakan tidak jika memang itu diperlukan. Kamu harus percaya diri setiap keputusan yang sudah dibuat. Selain itu, perbanyak aktivitas yang dapat meningkatkan diri sendiri, seperti membaca buku, berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan hentikan berpikir negatif mengenai diri sendiri. (and)

Baca juga:

Budaya Populer Membuat Gen Z Ingin Bunuh Diri?

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Bagikan