CDC AS Rekomendasikan Pangkas Karantina COVID-19 Jadi 10 hari

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 03 Desember 2020
CDC AS Rekomendasikan Pangkas Karantina COVID-19 Jadi 10 hari

Keluarga Jose Garcia, 67, yang saat ini dirawat akibat terinfeksi COVID-19 dan memakai ventilator menunggu dekat jendela rumah sakit di Pusat Medis Memorial di Las Cruces, New Mexico, Amerika Serikat

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) mengurangi masa karantina untuk seseorang yang berkontak langsung orang dengan COVID-19, dari semula 14 hari menjadi 10 hari.

Pemangkasan masa karantina ini dapat diberlakukan jika tidak menunjukkan gejala atau tujuh hari, serta hasil tes PCR maupun antigen negatif.

Baca juga:

CDC Hapus Panduan COVID-19 Menular Lewat Udara

Kepala Medis untuk COVID-19 CDC, Dr. John Brooks memaparkan orang bisa mendapatkan tes diagnostik hingga 48 jam sebelum hari ketujuh atau sedini mungkin pada hari ke-5. Jika hasil tes negatif datang dengan cepat, mereka harus tetap di karantina sampai hari ke-7.

Tetapi, lanjut dia, jika hasil tes datang lebih lambat dari hari ke-7, mereka harus menunggu untuk bisa keluar dari karantina sampai mendapatkan hasilnya.

"Bahkan setelah keluar dari karantina lebih awal, orang masih harus memperhatikan gejala selama 14 hari penuh setelah terpapar," demikian pernyataan CDC, dikutip Antara dari Livescience, Kamis (3/12).

CDC Imbau Warga AS Tidak Bepergian saat Hari Pengucapan Syukur
Kasus COVID-19 di AS masih tinggi. (Foto: The Verge)

Tak hanya CDC tetapi berbagai studi menunjukkan, karantina yang lebih pendek masih dapat secara signifikan mengurangi infeksi sambil memungkinkan lebih banyak orang untuk mengikuti pedoman kesehatan.

Rekomendasi ini memang masih bisa membawa risiko (menyebarkan virus) tetapi skalanya sangat kecil yakni 1 persen. Sementara seseorang yang keluar dari karantina dengan hasil tes negatif pada hari ke-7, risikonya menyebarkan virus sekitar 5 persen.

Walau begitu, CDC menyarankan mereka yang keluar dari karantina untuk terus melakukan tindakan pencegahan COVID-19 yakni mendeteksi gejala, menjaga jarak sosial dan memakai masker.

Menurut Brooks, karantina 14 hari dapat menimbulkan beban ekonomi yang besar bagi mereka yang tidak dapat bekerja selama waktu itu. Oleh karena itu, rekomendasi karantina yang lebih pendek kemungkinan akan meningkatkan kepatuhan.

Sebaliknya, CDC tetap menekankan bagi orang yang positif COVID-19, rekomendasi karantina untuk orang yang dites positif COVID-19 tidak berubah. (*)

Baca Juga:

CDC Imbau Warga AS Tidak Bepergian saat Hari Thanksgiving

#COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan