Cara Paling Mudah Tingkatkan Energi dengan Makanan


Cobalah masak sendiri untuk mendapatkan energi maksimal dalam makanan. (Foto: Pixabay/HaiRobe)
TINGKAT energi kami ditentukan oleh variabel tak terbatas baik dari dalam maupun luar, seperti genetika dan usia. Tidur, tentu saja, adalah salah satu faktor terpenting untuk meningkatkan cadangan energi tubuh kita yang memang kita kendalikan. Tapi makanan juga memainkan peran besar.
Ada beberapa kebiasaan makan yang dapat meningkatkan tingkat energi kita, dan tentu ada juga cara yang secara tidak sadar memperlambat.
Baca Juga:
5 Mitos Tentang Penuaan Ini Sebaiknya Dilupakan
Dikutip Real Simple, Samantha Cassetty, ahli diet, penulis, dan direktur nutrisi di The Healthy Mommy menentukan langkah-langkah sederhana yang dapat diambil ketika makan agar merasa lebih berenergi, meningkatkan pencernaan, dan mengoptimalkan kesehatan.
1. Sarapan seimbang

Melewatkan sarapan atau makan makanan yang tidak seimbang dan kaya karbohidrat di pagi hari, dapat menyebabkan keadaan lesu pada tubuh.
"Hal itu karena tubuh kamu secara alami memecah jaringan otot di malam hari, dan jika tidak membangun kembali jaringan otot dengan memasok bahan pembangun saat sarapan, pencernaan dan energi kamu dapat mulai melambat," kata Cassetty.
Jika kamu secara rutin mengonsumsi roti panggang alpukat, yang kekurangan protein memadai, coba masukkan telur rebus, salmon asap, atau kacang tumbuk untuk mengaktifkan fase pembangunan kembali otot. Kamu bakal merasa kenyang lebih lama. Gak ada lagi keroncongan di pagi hari.
2. Berhenti ngemil sebelum tidur

Jika kamu makan terlalu larut malam, itu mungkin mengganggu tidur. Kebiasaan itu juga dapat merusak hormon nafsu makan, yang pada akhirnya berpengaruh proses metabolisme tubuh kamu.
Nah, ketika kamu merasa lapar di malam hari, hal itu mungkin terjadi karena makan malam kamu terlalu ringan, atau karena alasan lain seperti kebosanan atau kebiasaan ngemil. Cobalah untuk matikan dapur setidaknya dua jam sebelum tidur. Ditambah dengan kebiasaan tidur sehat lainnya, hal ini dapat membantu mengoptimalkan tingkat energi.
Baca Juga:
Waspada, Ini Cara Bedakan Nyeri Dada Biasa dengan Sakit Jantung
3. Masak sendiri makanan kamu

Memasak terkadang terasa sangat "mahal" pada akhir hari yang panjang, sering kali merupakan hal terakhir yang ingin kamu lakukan. Hal itu membuat banyak orang beralih ke makanan olahan, yang terlalu banyak diproses.
Tubuh kamu dirancang untuk mencerna dan memetabolisme makanan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkannya.
Jadi, kalau kamu secara rutin mengonsumsi makanan olahan lebih dari makanan utuh, kamu mempersingkat proses ini. Ini bisa membuat kamu merasa lesu dan kekurangan energi. Tambahan lainnya, memasak bisa menjadi terapi dan juga cara yang bagus untuk menjalin ikatan dengan orang yang dicintai. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
