Campur Tangan Tionghoa Dalam Mempopulerkan Batik


MP/ Muchammad Yani
Batik memang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Menariknya, ternyata tersebarnya batik dipengaruhi oleh masyarakat etnis Tionghoa. Hal itu diutarakan oleh Iwan Ong Sentosa, seorang sejarawan kepada merahputih.com usai acara seminar dan pameran bertajuk "Kain dan Kebaya Peranakan" di Bogor beberapa waktu lalu.
Iwan mengatakan bila dulunya batik hanya dipakai oleh kalangan bangsawan. Saat itu, corak kain batik rata-rata memiliki warna gelap. Hingga suatu ketika komunitas keturunan Tionghoa melakukan modifikasi terhadap motif-motif batik. Perpaduan karya seni batik oriental dan Nusantara pun membuat batik lebih indah.

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
"Dulu batik-batik yang motif parang, cokelat itu hanya boleh dipakai bangsawan. Nah, komunitas peranakan Cina inilah yang bermukim di utara Jawa dan beberapa daerah pedalaman Jawa yang melakukan modifikasi," kata Iwan.
Menariknya apa yang dilakukan komunitas Tionghoa itu tidak ada penolakan. Menurut Iwan hal itu lantaran modifikasi tersebut tidak mengganggu corak-corak sebelumnya yang memang dikhususkan untuk kalangan bangsawan. Bahkan motif dari komunitas keturunan Tionghoa direspon baik oleh masyarakat.
"Hingga membuat modelnya seperti sekarang dan ini akhirnya jadi hits dan menjadi barang populer. selain itu juga tidak ada penolakan karena mereka memiliki corak sendiri," ujarnya.

Pengaruh budaya Tionghoa sendiri sudah dirasakan sejak abad ke-13 dan semakin berkembang di awal abad 19. Telebih mereka mendirikan pemukiman-pemukiman terutama di bandar-bandar penting di pulau jawa seperti Cirebon, Lasem hingga Tuban. Mereka juga berbaur dengan penduduk asli. Mereka juga melakukan perkawinan budaya dan melahirkan "peranakan".
Meski berbaur, masyarakat Tionghoa tidak lupa dengan budaya asal mereka. Hal tersebut pun dituangkan pada batik-batik yang dibuat. Batik yang dibuat oleh orang Tionghoa atau peranakan pada awalnya memiliki pola satwa mitos Tionghoa seperti naga, butung phoenix atau burung hong, kura-kura, anjing berkepala singa atau kilin dan sebagainya.
Selain artikel ini Anda juga bisa baca 5 Tradisi Unik Saat Memasuki Masa Panen
Bagikan
Berita Terkait
Rahasia Batik Indonesia Tak Hanya Warisan Budaya, Tapi Senjata Ampuh di Kancah Global

Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman

Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak

Galeri Indonesia Kaya Jadi 'Tuan Rumah' Pemutaran 'Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat'

Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo

Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik 17 Agustusan di Kalimantan Selatan

Solo Batik Carnival Gambarkan Kejayaan Kerajaan Mataram Lewat Kostum

3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha

Mengenal Makna Tradisi Imlek 'Yu Sheng'

Tradisi Unik di Berbagai Negara untuk Sambut Tahun Baru 2024
