5 Tradisi Unik Saat Memasuki Masa Panen

Muchammad YaniMuchammad Yani - Minggu, 23 April 2017
5 Tradisi Unik Saat Memasuki Masa Panen

(Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Indonesia memang memiliki segudang budaya yang patut dibanggakan. Salah satunya tradisi saat memasuki masa panen yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.

Bentuknya macam-macam, ada yang melakukan arak-arakan keliling kota, hingga acara penyembelihan hewan. Nah, kali ini merahputih.com akan menunjukan lima daerah yang mempunyai tradisi saat memasuki hasil panen.

Tradisi Apitan

satuislam.org
satuislam.org

Tradisi ini dilakukan oleh warga desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sebagai wujud syukur mereka atas kesehatan dan melimpahnya hasil bumi yang dilakukan secara turun temurun yang dilakukan setiap tahun sekali di bulan Dzul Qo’dah (Hijriyah) atau bulan Selo/Apit (Jawa).

Menurut berbagai sumber, tradisi ini sudah dilakukan oleh leluhar warga desa Kandangrejo sejak ratusan tahun yang lalu. Kata "Apitan" diambil dari nama bulan dalam kalender jawa saat diselenggaran acara tersebut.

Nantinya sebanyak 21 ekor kerbau akan disembelih sebagai syarat melakukan tradisi apitan. Kerbau dipilih lantaran hewan ini melambangkan kesuburan para petani yang memakainya untuk membajak sawah.

Tradisi Penti

floreskita.com
floreskita.com

Tradisi unik lainnya bernama Penti yang dilakukan masyarakat Flores setelah hasil panen. Ritual ini biasanya dibuka dengan menyembelik hewan korban seperti ayam di rumah utama.

Setelah itu warga akan menyaksikan tarian dan nyanyian hingga senja menjelang. Saat matahari akan terbenam, pemuka adat melakukan pengorbanan lagi berupa dua ekor babi. Mereka percaya ketika matahari terbenam para roh akan datang dan ikut berpesta.

Upacara Grebeg

(Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
(Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Tradisi ini biasa dilakukan di Yogyakarta sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Gunungan adalah bagian yang paling ditunggu saat menyaksikan upacara grebeg diselenggarakan.

Menurut sebagian masyarakat Yogyakarta, gunungan bisa membawa keberkahan bagi orang yang mendapatkannya. Alhasil, saat gunungan itu dikueluarkan, orang-orang akan berebut untuk mendapat bagian dari gunngan itu.

Gunungan akan diperebutkan saat acara ingin berakhir. Isi dari gunungan ini biasanya adalah hasil-hasil panen berupa sayur-mayur, buah-buahan hingga kue jajanan pasar.

Nyadran Pepunden

(ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
(ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Di Desa Tlahab, Kledung, Temanggung, Jateng, terdapat tradisi unik yang dilakukan warganya untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen yang melimpah. Di sana warga akan membawa Tenong dan nasi Tumpeng untuk mengikuti tradisi Nyadran Pepunden.

Tradisi Nyadran yang dilakukan oleh masyarakat petani tembakau tersebut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME bersamaan berakhirnya musim tembakau. Tradisi ini berupa berziarah ke makan leluhur dan berdoa bersama bagi arwah leluhur.

Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Tradisi nyadran pepunden ini sudah dikenal oleh semua masyarakat terutama masyarakat Jawa, karena sadranan dilakukan di berbagai daerah.

Naik Dango

borneotrip.net
borneotrip.net

Setiap tahun masyarakat Dayak terutama Dayak Kanayatn akan melakukan ritual pasca panen dengan nama Naik Dago. Di ritual ini masyarakat Dayak akan menyerahkan padi yang masih dalam tangkai kepada petinggi adat yang akan dimasukan ke lumbung (dango).

Selain itu, masyarakat akan mempertunjukan tarian hingga nyayian sebagai wujud syukurnya ke Nek Jubata atau Sang Pencipta. Selain itu mereka juga akan makan bersama.

Sahabat merahputih, itulah lima tradisi yang dilakukan beberapa daerah sebagai wujud syukurnya kepada sang pencipta atas hasil panen yang melimpah. Apakah di daerah Anda juga ada tradisi seperti ini?

Selain artikel ini Anda juga bisa baca Mengintip Potensi Wisata Kota Kelahiran Kartini

#Tradisi Unik
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman
Aksi ini digelar setelah pemerintah daerah di Korea menggelar kembali turnamen adu banteng meskipun ada kekhawatiran terkait dengan wabah penyakit kaki dan mulut baru-baru ini.
Dwi Astarini - Jumat, 02 Mei 2025
Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman
Tradisi
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Sesuai namanya, Bakdan Sapi merupakan perayaan khusus untuk hewan ternak milik warga, terutama sapi.
Dwi Astarini - Selasa, 08 April 2025
Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak
Tradisi
Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo
Asal usul tarian pemanggil hujan Gundala-Gundala dari Karo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 06 September 2024
Tarian Gundala-Gundala Ritual Pemanggil Hujan dari Tanah Karo
Tradisi
Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik 17 Agustusan di Kalimantan Selatan
Jukung adalah perahu tradisional suku Banjar, digunakan untuk transportasi, perdagangan, dan menangkap ikan di sungai, danau, serta rawa.
Frengky Aruan - Rabu, 14 Agustus 2024
Lomba Dayung Jukung, Tradisi Unik 17 Agustusan di Kalimantan Selatan
Berita
3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha
Tradisi unik merayakan momen Idul Adha ternyata banyak di Indonesia.
Frengky Aruan - Jumat, 14 Juni 2024
3 Tradisi Unik di Indonesia Merayakan Idul Adha
Fun
Mengenal Makna Tradisi Imlek 'Yu Sheng'
Setiap unsur dalam Yu Sheng memiliki simbolisme tersendiri.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 08 Februari 2024
Mengenal Makna Tradisi Imlek 'Yu Sheng'
Fun
Tradisi Unik di Berbagai Negara untuk Sambut Tahun Baru 2024
Delapan tradisi unik di berbagai negara dalam menyambut tahun baru 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 26 Desember 2023
Tradisi Unik di Berbagai Negara untuk Sambut Tahun Baru 2024
Fun
Jaga Kesehatan Fisik dan Mental dengan Tradisi ala Eropa
Tak seperti bayanganmu soal teknologi majunya, benua biru ini ternyata lebih suka memakai cara alami untuk merawat kesehatan diri
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 29 November 2022
Jaga Kesehatan Fisik dan Mental dengan Tradisi ala Eropa
Bagikan