Bupati Sleman dan 10 Anak Buahnya Terpapar COVID-19
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bekerja dari rumah dinas selama isoman karena terpapar COVID-19. (Foto: MP/Humas Pemkab Sleman)
MerahPutih.com - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kustini Sri Purnomo harus menjalani isolasi mandiri di rumah dinas dan bekerja secara online.
Kustini dan sekitar 10 jajarannya dinyatakan positif terpapar COVID-19. Sementara, anak buah Kustini menjalani isolasi mandiri di tempat terpisah.
Kustini mengatakan, dia dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa (25/1) kemarin. Awalnya merasakan gejala ringan seperti flu pada pekan lalu. Kemudian ia melakukan tes antigen pada Minggu (23/1) malam.
Baca Juga:
96 Persen Pasien COVID-19 Omicron Berhasil Sembuh
"Minggu lalu saya merasa kelelahan dan seperti flu. Hasil pemeriksaan antigen reaktif. Lalu Senin (24/1) saya tes PCR dan hasilnya positif terinfeksi COVID-19," ujar Kustini melalui keterangan pers di Sleman Yogyakarta, Rabu (26/1).
Ia melanjutkan, jadwal kerjanya pekan lalu memang cukup padat. Selama seminggu, kegiatan yang dia lakukan antara lain kunjungan kerja ke Kabupaten Lumajang, Jakarta, dan Kabupaten Kulon Progo.
"Alhamdulillah, kondisi saya saat ini baik-baik saja dan tidak ada gejala yang berat. Saya minta doanya agar segera diberikan kesembuhan," ungkap Kustini.
Ia pun kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan dengan menerapkan cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak (Cita Mas Jajar) serta membatasi mobilitas.
Baca Juga:
Indonesia Berhasil Redam Kekhawatiran Penambahan Kasus COVID-19 Pasca Nataru
Kustini juga mengajak masyarakat masyarakat Sleman untuk menyukseskan vaksinasi ketiga (booster) untuk menjaga imunitas tubuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan, selain Kustini, hasil pemeriksaan PCR 10 staf bupati turut positif.
Semua staf ini kontak erat dengan Bupati Kustini. Mereka pun langsung menjalani isolasi mandiri (isoman) hingga sekitar 10 hari ke depan. Sebagian besar kondisi mereka tanpa gejala. Ada pula yang merasakan gejala flu ringan.
Pihaknya masih melakukan tracing kepada pihak lainya yang kontak erat dengan Bupati Kustini.
Cahya mengatakan, perkembangan kasus COVID-19 di Sleman dalam beberapa hari memang menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus konfirmasi positif, di mana pada Senin (24/1), tercatat ada penambahan sebanyak sembilan kasus konfirmasi dan pada Selasa (25/1), tercatat ada penambahan sebanyak 16 kasus.
"Ada beberapa klaster yang muncul, seperti klaster keluarga, di mana klaster ini ada seorang warga yang melakukan perjalanan keluar daerah dan menular ke saudaranya," katanya. (Vicka Patricia/Yogyakarta)
Baca Juga:
Kasus Harian COVID-19 di Jawa Barat Bertambah 409
Bagikan
Berita Terkait
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
KA Bangunkarta Hantam Mobil dan 2 Motor di Prambanan, 3 Orang Tewas
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY