Bocah SD Ikut Demo DPR Sengaja Disamarkan Pakai Seragam SMA


Bentrokan antara massa yang terdiri dari para pelajar dengan aparat kepolisian di kawasan Slipi, Jakarta Barat (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Dua bocah Sekolah Dasar (SD) yang ikut demo berujung ricuh di kawasan Gedung DPR/MPR RI pada Senin (30/9) lalu disebut polisi baru duduk di bangku kelas enam SD.
Hal ini diketahui dari keterangan mereka pada polisi. Keduanya berasal dari kawasan Cikampek. Kedua bocah SD ini memakai baju Sekolah Menengah Pertama (SMP) supaya tidak ketahuan. Namun, polisi belum mau merinci identitas keduanya.
Baca Juga
Amankan Anak SD Ikut Demo DPR, Kapolres Jakut Sebut Mereka Dijanjikan Uang
"Iya (dipakaikan baju SMA)," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi, Rabu (2/9).
Polisi pada akhirnya mengetahui kalau ada dua bocah SD lantaran tinggi tubuh mereka yang masih seperti anak-anak. Lantas polisi menanyakan dan mendapati kalau keduanya adalah anak dibawah umur. Mereka diiming-imingi uang sebesar Rp.40 ribu jika mau ikut aksi. Tapi, sampai kelar tidak ada yang memberi uang ke mereka.

Mereka memutuskan meninggalkan lokasi aksi berujung ricuh dan akhirnya memilih kawasan depan Kejaksaan Negeri Utara tempat istirahat. Namun, pihak Kejari Utara yang melihat akhirnya melapor ke polisi. Kemudian mereka diamankan. Hingga kini proses pemeriskaan masih dilakukan.
Baca Juga
Perusuh Demo Gunakan Sabu-Ganja Agar tak Takut Serang Polisi
Dengan bantuan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia mereka dimintai keterangan oleh polisi. Hal ini dilakulan karena banhyak yang masih belum dewasa. Maka dari itu, pihaknya masih bersabar sampai pemeriksaan rampung guna memastikan nasib mereka.
"Duit untuk pulang, untuk makan saja gak ada. Makanya mereka lemas, tapi pas di Polres dikasih makan lahap sekali," ujarnya lagi.
Budhi mengatakan dari ratusan orang yang diamankan terkait demo berujung ricuh di depan Gedung DPR/MPR, tidak semua terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Ada juga pelajar gadungan yang sengaja ikut aksi karena dibayar.
Salah satunya adalah RH (22) yang mengaku sebagai sekuriti sehari-harinya. Kemudian ada juga seseorang yang mengaku sebagai nelayan yang dibayar pula. Bahkan si nelayan yang tidak disebut namanya oleh Budhi ini ternyata adalah buron Polsek Cilincing atas kasus dugaan penganiayaan.
Baca Juga
Karena dia ada kasus di sana, maka yang bersangkutan diserahkan guna menjalani proses hukum kasusnya. Mirisnya pada penangkapan pagi ini polisi turut mengamankan anak SD berjumlah dua orang yang juga diyakini habis ikut demo berujung ricuh karena ditemukan bersama-sama yang lain. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo

Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan

Polda Jatim Amankan 997 Orang dalam Demonstrasi Anarkis, Catat Kerugian hingga Rp 256 Miliar

42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung

Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana

[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
![[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius](https://img.merahputih.com/media/b5/de/50/b5de5051cda8aaf11e49310d6b20bc3c_182x135.png)
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru

Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi
