BIN Sebut COVID-19 Bakal Mengancam Hingga Juli, MPR Ingatkan Pemerintah tak Main-main

Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Jumat (13/3) (Foto: antaranews)
Merahputih.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo menilai, prediksi Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyebut penyebaran COVID-19 bakal terus terjadi hingga bulan Juli mesti disikapi serius.
Bamsoet mendesak Pemerintah dan seluruh stakeholders untuk terus berkomitmen melakukan upaya-upaya penanggulangan dan pencegahan virus corona, sehingga angka kasus terhadap virus corona dapat berangsur-angsur menurun.
Baca Juga:
"Saat ini terdapat 50 kabupaten atau kota prioritas dari 100 yang memiliki risiko tinggi terkait peningkatan penyebaran virus corona, dan 49 persen wilayah tersebut berlokasi di Pulau Jawa," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (3/4).
Pemerintah perlu mendatangkan sejumlah alat rapid test untuk virus corona yang dapat melakukan pemeriksaan secara cepat dalam skala besar.
"Mendorong Pemerintah tidak hanya memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri/APD, tetapi juga pendistribusian APD hingga ke seluruh provinsi di Indonesia, agar APD tersebut tepat sasaran dan diutamakan digunakan untuk kepentingan medis," imbuh Bamsoet.
Pemerintah juga diminta segera merevisi APBN 2020 dan mengalokasikan dana penanggulangan virus COVID-19 sebesar Rp.405,1 triliyun agar tepat sasaran. "Tujuannya untuk mendukung program pengadaan alat kesehatan, seperti APD maupun alat penunjang bagi tenaga medis/kesehatan lainnya," jelas Bamsoet.

Selain itu, Pemerintah perlu mengawasi dan memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai dalam penanggulangan corona, terutama di provinsi-provinsi yang berpotensi mengalami kekurangan fasilitas kesehatan tersebut.
"Diantaranya seperti Jawa Barat, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Aceh, Sulawesi Tenggara, dan Maluku," tambah politikus Golkar ini.
Bamsoet berharap masyarakat untuk disiplin dan memiliki kesadaran kesehatan dalam menjalankan imbauan dari Pemerintah, seperti tidak melakukan perjalanan mudik dan tidak bepergian jika tidak urgen. "Ini untuk mencegah meluasnya penyebaran virus tersebut di lingkungan masyarakat," tutup Bamsoet.
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan pemodelan yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) mengenai estimasi jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Hasilnya, jumlah positif Corona di Indonesia pada Juli 2020 mencapai lebih dari 100 ribu kasus.
Baca Juga:
Tekan Penularan Corona, Anies Tutup Tempat Wisata dan Hiburan di Jakarta
Pemodelan tersebut diungkapkan Doni dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, yang digelar secara virtual, Kamis (2/4). Doni menayangkan data pemodelan tersebut di layar.
"Estimasi jumlah kasus di Maret 1.577 masukan BIN. Ini relatif akurat. Estimasi akhir April 27.300, puncaknya pada akhir Juni dan akhir Juli," kata Doni.
Dalam data itu disebutkan bahwa puncak kasus positif Corona terjadi pada Mei, dengan penambahan jumlah kasus dari April ke Mei sebanyak 68.144. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bye-Bye Macet! Lihat Penampakan Taksi Terbang Tanpa Pilot yang Bakal Mengudara di IKN, Tarifnya Bikin Kaget!

Bamsoet Tegaskan Komunikasi Intensif Pemerintah dan Partai Politik Kunci Pengesahan RUU Perampasan Aset

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Tak Ada Presidential Threshold di Pemilu, Bamsoet: Capres Berkualitas Rendah Diprediksi bakal Muncul

Nama Soeharto Dicabut dari TAP MPR soal KKN

Pantun Bamsoet Buka Paripurna Terakhir MPR Singgung Beringin di Persimpangan Jalan

Bamsoet Nilai Penambahan Komisi di DPR Sesuai Jumlah Kementerian

Bamsoet Sebut Pelantikan Prabowo-Gibran Disempurnakan dengan Ketetapan MPR

Atap Venue Menembak PON XXI Roboh, Beruntung Atlet Sudah Selesai Perlombaan

Bersama Puan Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran, Bamsoet Selipkan Pesan
