Bicara Soal Perang Ukraina dan Rusia, Jokowi Sebut Bakal Ada Ketidakpastian Global

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 01 Maret 2022
Bicara Soal Perang Ukraina dan Rusia, Jokowi Sebut Bakal Ada Ketidakpastian Global

Foto udara Alun-alun Kemerdekaan Maidan Nezalezhnosti di pusat Kiev, Ukraina, Jumat (25/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Valentyn Ogirenko/rwa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincara soal konflik Rusia dan Ukraina di Rapim TNI-Polri 2022.

Indonesia dan negara-negara lainnya akan menghadapi ketidakpastian global yang semakin meningkat karena adanya pandemi COVID-19 dan terjadinya perang Rusia dengan Ukraina.

"Dulunya ketidakpastian itu karena disrupsi teknologi, revolusi industi 4.0 tapi ditambah lagi dengan pandemi, ditambah lagi dengan perang di Ukraina sehingga ketidakpastian global yang sudah merembet kepada ketidakpastian negara-negara di mana pun di dunia ini semakin meningkat," kata Jokowi dalam acara Rapim TNI-Polri, (1/3).

Baca Juga:

Politisi Demokrat Minta Pemerintah Berinisiatif Jadi Juru Damai Rusia-Ukraina

Meningkatnya ketidakpastian ditandai dengan munculnya sejumlah permasalahan yang sebelumnya tidak pernah diperkirakan.

Misalnya muncul masalah kelangkaan kontainer yang menyebabkan harga meningkat.

"Kalau harga kontainer naik, pre-cost naik. Artinya apa? Harga barang juga akan ikut naik. Kalau harganya naik artinya apa? Konsumen beli dengan harga lebih mahal dari biasanya. Itu baru urusan kontainer," katanya.

Masalah lainnya yang muncul sekarang ini, kata Presiden, adalah kelangkaan pangan.

Sejumlah negara di dunia sudah mengalami kelangkaan pangan dan melambungnya harga pangan.

"Beberapa negara besar juga mengalami, beberapa negara sudah di atas 90 persen, hati-hati dengan ini yang namanya urusan pangan," kata Jokowi.

Masalah ketiga yakni naiknya inflasi yang menyebabkan harga-harga naik.

Apabila harga naik, maka beban masyarakat dalam membeli barang juga semakin tinggi.

Kenaikan inflasi tidak hanya melanda negara negara kecil dan menengah, melainkan juga negara besar seperti Amerika Serikat (AS).

Baca Juga:

Gencatan Senjata Perundingan Awal Ukraina-Rusia Gagal, Harapan Ada di Putaran Dua

Ia mengatakan, AS saat ini mengalami inflasi 7 persen, padahal sebelumnya tidak pernah mengalami inflasi di atas 1 persen.

"Di beberapa negara ada yang sudah di atas 50 persen, di atas 30 persen, jangan dianggap enteng hal-hal seperti itu? Artinya apa? Masyarakat yang ingin membeli barang harus membayar dengan harga yang lebih tinggi," katanya.

Keempat yakni munculnya masalah kelangkaan energi yang diperparah dengan terjadinya perang antara Rusia dengan Ukraina.

Harga minyak per barel sekarang ini sudah di atas USD 100 dari yang sebelumnya hanya USD 50-60.

"Semua negara yang namanya harga BBM naik semua, LPG naik semuanya, hati-hati dengan ini, hati-hati dengan ini, kenaikan kenaikan kenaikan, karena semuanya naik," tuturnya.

Masalah kelima yang muncul yakni naiknya harga produsen.

Kenaikan harga produsen tersebut menyebabkan efek berantai salah satunya kenaikan harga konsumen.

"Inilah tantangan-tantangan ketidakpastian yang muncul," tuturnya. (Knu)

Baca Juga:

Rusia-Ukraina Memanas, DICE Tunda Event Skin Helikopter di Battlefield 2042

#Presiden Jokowi #Perang #Ukraina #Konflik Ukraina #Rusia
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Beberapa barang bantuan yang ditolak masuk ke Gaza adalah barang-barang yang dianggap oleh otoritas Israel berada di luar cakupan bantuan kemanusiaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Indonesia
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
ISF juga diharapkan dapat membantu proses demiliterisasi Gaza, termasuk penghancuran dan pencegahan pembangunan kembali infrastruktur militer, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Dunia
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Hampir 81 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah rusak, berdasarkan penilaian satelit terbaru, seiring berlanjutnya upaya kemanusiaan di tengah kehancuran luas akibat serangan Israel selama dua tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kondisi Gaza Kian Parah,  Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Indonesia
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Stasiun TV Israel KAN melaporkan bahwa Tel Aviv tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan operasi militer di Lebanon dengan dalih mencegah kelompok Hizbullah memperkuat kemampuan militernya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Indonesia
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun memerintahkan pihak militer untuk membalas setiap serangan atau upaya pasukan Israel memasuki wilayah selatan yang telah dibebaskan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Selama proses gencatan senjata berlangsung, Qatar telah menyaksikan banyak pelanggaran, meski sebagian besar tidak dilaporkan karena dianggap tidak signifikan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Dunia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Dunia
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Dalam pernyataannya, UNIFIL menegaskan tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat serangan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Bagikan