Berkaca dari Kasus Harley, Kementerian BUMN Bakal Perkuat Peran Komisaris
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal memperkuat peran para komisaris di masing-masing perusahaan pelat merah. Peran komisaris penting untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Selama ini peran komisaris tak terlalu dianggap, padahal mendapat gaji besar. Untuk itu, kementerian yang dipimpin Erick Thohir ini mendorong Komisaris BUMN untuk meningkatkan pengawasan operasional perusahaan pemerintah.
Baca Juga:
Begini Modus Penyelundupan Harley dan Sepeda Brompton yang Diduga Dilakukan Bos Garuda
"Penguatan komisaris. Selama ini komisaris tidak dianggap. Kita ini negara sudah membayar gaji besar komisaris. Merekalah jadi perpanjangan tangan kementrian untuk audit," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/12).
Arya lantas mencontohkan kasus Harley Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat Garuda A330-900. Meski bermula dari laporan masyarakat, Arya menyatakan audit internal Garuda turut berperan membongkar kasus yang membuat Direktur Utama PT Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara dicopot dari jabatannya tersebut.
"Masyarakat yang menginformasikan adanya kasus motor mewah yang masuk lewat Garuda. Ketika sampai di kami, kami langsung mendorong Kementerian Keuangan dalam hal ini Bea dan Cukai untuk melakukan investigasi. Kami juga dorong internal untuk lakukan audit karena Kementerian BUMN tidak punya perangkat untuk itu," ujarnya.
"Kami manfaatkan perangkat yang ada pemerintah sekarang. Jadi ke depan kalau ada laporan serupa, maka akan kami dorong pihak berwajib untuk lakukan penyelidikan. Kalau ada akan ditindak langsung oleh Kementerian BUMN," kata Arya menambahkan.
Baca Juga:
Diduga Selundupkan Onderdil Harley, PT Garuda Indonesia Bakal Disanksi
Lebih lanjut, Arya memastikan Menteri BUMN, Erick Thohir berkomitmen membetsihkan perusahaan-perusahaan BUMN dari berbagai penyimpangan. Hal ini dibuktikan Erick dengan mencopot Ari Ashkara.
"Sudah jelaskan, pak Erick Thohir tidak memukul bawah tapi langsung memukul pucuk pimpinannya. Itu kan membuktikan beliau komitmen dengan yang namanya bersih-bersih di BUMN. Ini sejalan dengan visinya pak Jokowi yang minta untuk perombakan total di BUMN," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
Prabowo Jadikan WNA Bos BUMN, Pengamat: Bukti Kualitas Pejabat BUMN Sekarang Tidak Kompeten
MPR Tidak Masalahkan WNA Jadi Direksi BUMN
WNA Boleh Pimpin BUMN, Kejagung Sebut Tetap Bisa Diproses Hukum jika Rugikan Negara
Kejagung Tegaskan WNA Bos BUMN tidak Kebal Hukum di Indonesia, Apalagi Kasus Korupsi
Gerbong MRT dan Pesawat Baru Garuda Jadi Pendorong Investasi Dalam Negeri di Triwulan III 2025
KPK Tegaskan WNA yang Pimpin BUMN Tetap Wajib Lapor LHKPN dan Bisa Diusut jika Korupsi
2 Syarat WNA Ekspatriat Boleh Jadi Bos BUMN Versi Legislator