Bahaya Tidur Mendengkur pada Anak


Anak mendengkur (Sumber: BBC UK)
MENDENGKUR adalah kondisi dimana saluran udara terhambat karena dinding tenggorokan yang mengendur dan menyempit. Penyumbatan udara di bagian belakang mulut menimbulkan suara ketika menarik napas. Kondisi ini kerap kali terjadi pada orang dewasa dan sering dipandang sebagai hal biasa. Namun, akan berbeda jika kondisi tersebut terjadi pada anak-anak.
Menurut ahli di National Sleep Foundation, setiap orang pasti pernah mendengkur. Kendati demikian hanya sekitar 10 persen anak-anak yang mendengkur di malam hari. Dengkuran yang keras dan frekuensi tinggi pada anak-anak dianggap tidak normal. Dengkuran pada anak-anak bisa saja karena obstructive sleep apnea (OSA).

OSA atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan apnea tidur obstruktif adalah berhentinya napas saat tidur. Hal tersebut bisa terjadi jika otot di bagian belakang tenggorokan terlalu rileks sehingga menghalangi udara yang masuk ke paru-paru. Akibatnya, tubuh pun kekurangan oksgien. Itu membuat kita kesulitan menghirup udara.
OSA bisa membuat anak-anak merasa lelah di pagi hari meski istirahat cukup. OSA yang terjadi terus menerus membuat tubuh si kecil kekurangan oksigen. Dampaknya, mereka berpotensi terserang komplikasi salah satunya ketidakteraturan detak jantung.

Itu bukan satu-satunya faktor penyebab mendengkur pada anak yang perlu diwaspadai. Mendengkur juga bisa terjadi jika anak tidur dalam posisi tidak lazim. Posisi tidur aneh tidak hanya mengganggu pernapasan si kecil tetapi juga menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku mereka. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Bayi dan Lansia Rentan Kena RSV, Vaksin Jadi Solusinya

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
