AS Tekan OPEC Lewat RUU Tanpa Kartel Penghasil dan Pengekspor Minyak

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 09 Maret 2023
AS Tekan OPEC Lewat RUU Tanpa Kartel Penghasil dan Pengekspor Minyak

OPEC. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kelompok produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) melanjutkan pemotongan 2 juta barel per hari, menetapkan harga dasar pada harga minyak global, dengan patokan internasional Brent diperdagangkan sekitar USD 82,60 per barel pada Rabu (8/3/2023).

Sementara Rusia mengatakan akan memangkas produksi sebesar 500.000 barel per hari pada Maret setelah negara-negara Kelompok Tujuh (G&), Uni Eropa dan Australia menetapkan batas USD 60 per barel pada harga ekspor minyak mentah Rusia yang dibawa melalui laut sebagai tanggapan atas perangnya di Ukraina.

Baca Juga:

Produksi Minyak Dikurangi, Amerika Serikat Sebut OPEC Plus Picik

OPEC belum mengindikasikan akan meningkatkan produksi, dengan seorang pejabat Angola mengatakan kepada Reuters di Houston pada konferensi CERAWeek bahwa tidak perlu meningkatkan produksi untuk mengimbangi pengurangan pasokan Rusia.

Sekelompok senator AS bipartisan pada Rabu (8/3/2023) mengatakan mereka telah memperkenalkan kembali undang-undang untuk menekan para produsen minyak agar berhenti melakukan pengurangan produksi.

RUU yang disebut Tanpa Kartel Penghasil dan Pengekspor Minyak atau NOPEC, diperkenalkan kembali oleh senator Chuck Grassley, seorang Republikan, dan Amy Klobuchar, seorang Demokrat, dan lainnya di Komite Kehakiman.

Jika disahkan oleh komite, baik kamar Kongres maupun ditandatangani oleh Presiden Joe Biden, NOPEC akan mengubah undang-undang antimonopoli AS untuk mencabut kekebalan kedaulatan yang telah melindungi anggota OPEC+ dan perusahaan minyak nasional mereka dari tuntutan hukum atas kolusi harga.

Beberapa upaya untuk meloloskan NOPEC selama lebih dari dua dekade telah lama mengkhawatirkan pemimpin de facto OPEC Arab Saudi, membuat Riyadh melobi keras setiap kali versi RUU itu muncul.

RUU itu disahkan komite 17 empat tahun lalu setelah kelompok produsen OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, setuju untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari.

"Kartel minyak dan negara-negara anggotanya perlu mengetahui bahwa kami berkomitmen untuk menghentikan perilaku antipersaingan mereka," kata Grassley, pendukung industri bahan bakar etanol berbasis jagung.

Klobuchar menegaskan, undang-undang saat ini telah membuat Departemen Kehakiman tidak berdaya untuk menghentikan 13 negara penghasil minyak terbesar dari memanipulasi harga dan menaikkan biaya-biaya.

Baca Juga:

Risiko Meningkat, OPEC Menurunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global

#OPEC #Harga Minyak Dunia
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025
Kenaikan ICP Juni 2025 dan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar pada kendala pasokan minyak mentah akibat peningkatan ketegangan geopolitik di wilayah Timur Tengah.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025
Indonesia
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Jika subsidi BBM dikurangi, maka kompensasi bagi kelompok rentan dan masyarakat di garis kemiskinan mutlak disiapkan agar daya beli tidak tergerus
Angga Yudha Pratama - Senin, 30 Juni 2025
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Indonesia
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Ekonomi Indonesia akan terdampak secara signifikan jika eskalasi di kawasan Timur Tengah terus berlanjut.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Juni 2025
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Dunia
Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM
Kenaikan harga minyak dunia itu memberikan dampak besar pada anggaran negara.
Dwi Astarini - Kamis, 26 Juni 2025
Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM
Indonesia
Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak
Penutupan Selat Hormuz oleh Iran berpotensi berdampak hingga ke Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 24 Juni 2025
Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak
Indonesia
Suasana di Timur Tengah Makin Intens, Komisi XI DPR: Pemerintah Harus Miliki Skenario Krisis Hadapi Gejolak Global
Sebagai negara pengimpor minyak, Indonesia sangat rentan terhadap tekanan harga energi yang tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 24 Juni 2025
Suasana di Timur Tengah Makin Intens, Komisi XI DPR: Pemerintah Harus Miliki Skenario Krisis Hadapi Gejolak Global
Indonesia
Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’
Kenaikan harga minyak dunia akan menambah beban berat APBN Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 23 Juni 2025
Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’
Dunia
Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia
Keputusan akhir penutupan Selat Hormuz berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran
Wisnu Cipto - Senin, 23 Juni 2025
Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia
Indonesia
Harga Minyak Bisa Melonjak Akibat Perang Iran dan Israel, Indonesia Harus Segera Amankan Pasokan
Jika perang mengalami eskalasi dan menghambat suplai minyak bumi dan gas alam dunia, ini akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dunia
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 20 Juni 2025
Harga Minyak Bisa Melonjak Akibat Perang Iran dan Israel, Indonesia Harus Segera Amankan Pasokan
Dunia
Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel
Ketegangan Iran-Israel mengancam Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dan LNG dunia. Jika ditutup, harga minyak bisa melambung dan memicu krisis energi global.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 17 Juni 2025
Tensi Iran vs Israel Terus Meningkat, Selat Hormuz Terancam Ditutup dan Harga Minyak Mentah Bisa Tembus Rp 1,9 Juta per Barel
Bagikan