Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM
Ketegangan Iran-Israel mengancam Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dan LNG dunia. (Foto: YouTube/Dawn News English)
MERAHPUTIH.COM - IRAN dan Israel mengumumkan gencatan senjata, setelah 12 hari saling serang dengan kekuatan militer. Namun, gencatan senjata bisa saja diingkari kedua negara tersebut. Jika, perang antara Iran dan Israel kembali terjadi, dampak yang kurang sedap akan dirasakan ekonomi Indonesia.
Pengamat Ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, saat perang Iran dan Israel berlanjut, akan terjadi kenaikan harga minyak dunia dan berimbas pada minyak Indonesia.
Tapi lebih parahnya lagi, kalau perang itu berlanjut dan Iran nekat menutup Selat Hormuz, harga minyak dunia bisa merangkak naik bisa tembus USD 100 per barel.
"Hal yang paling pasti yakni kenaikan harga minyak tetap, tapi tidak setinggi ketika Selat Hormuz ditutup," kata Yuda saat menjawab Merahputih.com, Rabu (25/6).
Maka jelas, kata dia, kenaikan harga minyak dunia itu memberikan dampak besar pada anggaran negara. Lonjakan harga minyak dunia secara otomatis memengaruhi struktur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Defisit anggaran terancam melebar dan alokasi anggaran subsidi energi bisa meningkat untuk menjaga stabilitas harga domestik.
"Jika harga minyak bumi meningkat hingga USD 100 per barel, akan terjadi biaya subsidi yang meningkat," tuturnya.
Baca juga:
Harga Minyak Bisa Melonjak Akibat Perang Iran dan Israel, Indonesia Harus Segera Amankan Pasokan
Solusinya, kata dia, pemerintah meningkatkan subsidi energi agar inflasi tetap terkendali. Menurutnya, pemerintah tidak memiliki banyak pilihan kecuali melakukan penyesuaian dan realokasi anggaran
"Menteri Keuangan tetap harus realokasi anggaran untuk menutup subsidi bbm," tutupnya. (Asp)
Baca juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPR Sentil Kemenkeu Buntut Defisit APBN Bengkak Jadi Rp 479,7 Triliun
Kemendiktisaintek Perjuangkan Insentif Riset Langsung Dari APBN Pada Peneliti
RI Rawan Bencana & Kecelakaan, Basarnas Usul Bentuk Dana Kedaruratan SAR Nasional di Luar APBN Reguler
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Pemangkasan Anggaran Pusat Bikin Proyek DKI Mandek, Nasib GOR dan Sekolah Jadi Abu-Abu
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Kemenkeu Jelaskan APBN Dikelola untuk Jalankan Asta Cita Program Prabowo
Jet Tempur Chengdu J-10 China Segera Terbang di Jakarta, Menkeu Setuju Beli Pakai APBN Rp 148 T
Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh