Andi Narogong Rekanan Mabes Polri, Punya Bisnis SPBU dan Karaoke
Suasana sidang kasus korupsi e-KTP. (MP/Ponco Sulaksono)
Kakak Andi Narogong tersangka kasus korupsi e-KTP, Dedi Prijono dalam persidangan yang digelar hari ini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, menyebutkan adiknya itu mempunyai rekanan dengan Mabes Polri.
Hal tersebut berawal dari pengacara tersangka Sugiharto saat menanyakan kepada Dedi soal bisnis yang digeluti adiknya, Andi Narogong. Dan, pertanyaan itu untuk mengetahui sumber uang Andi yang diduga dibagi-bagikan kepada sejumlah pihak terkait proyek e-KTP.
"Adik saya usahanya, tuh, rekanan Mabes Polri; punya SPBU dan karaoke juga," jawab Dedi di ruang sidang, Senin (10/4).
Sebelumnya, pada persidangan perkara korupsi yang telah merugikan negara Rp2,3 triliun ini, Vidi Gunawan adik Andi Narogong mengakui bahwa kakaknya adalah pengusaha konveksi.
Majelis hakim pun menanyakan kepada Dedi apa kepentingan Andi dalam proyek e-KTP ini.
"Apa peran Andi dengan e-KTP ini?" tanya Hakim Anwar.
Dedi mengatakan, sebagai pengusaha tentu adiknya senang mendapatkan pekerjaan.
"Saya cuma mewakili beliau, saya bukan decision maker," jawab Dedi.
Seperti diketahui, di dalam surat dakwaan terdakwa korupsi proyek e-KTP, mantan pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto, Andi Narogong disebut-sebut memberikan sejumlah uang kepada pejabat Kemendagri, pengusaha, maupun anggota DPR.
Tak hanya itu, Andi juga dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR, Setya Novanto. (Pon)
Baca berita korupsi e-KTP lainnya di: KPK Periksa Delapan Saksi Kasus Korupsi E-KTP
Bagikan
Berita Terkait
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan Narkoba 214,84 Ton di Jakarta
Bebas Bersyarat Setya Novanto Digugat ke PTUN, Kuasa Hukum ARUKKI dan LP3HI: Masih Terlibat Kasus TPPU
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?
Bahlil Tolak Tunduk Narasi Negatif, Golkar Klaim Publik Lebih Cerdas Menilai
Klarifikasi Pernyataan Atalia Praratya soal Dana Pesantren, Golkar Tegaskan Tak Ada Larangan APBN untuk Ponpes