Aksi KKB Serang Fasilitas Kesehatan dan Publik Tindakan Sangat Tak Terpuji

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 20 September 2021
Aksi KKB Serang Fasilitas Kesehatan dan Publik Tindakan Sangat Tak Terpuji

Tenaga kesehatan yang mengamankan diri ke Pos Yonif 403/WP di Kiwirok. (ANTARA/HO/pihak ketiga)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Serangan kelompok bersenjata kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua ke sejumlah sarana pelayanan publik dan kesehatan tidak bisa dibenarkan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, tindakan tersebut sangat tidak terpuji.

"Ini sangat tidak terpuji karena yang jadi sasaran justru mereka-mereka yang selama ini melayani masyarakat Papua," tegas Muhadjir dalam keterangannya, Senin (20/9).

Baca Juga:

Seluruh Awak Rimbun Air Tewas, Polisi Pastikan Pesawat Jatuh Bukan Karena KKB

Ia mengatakan bahwa siapa pun harus mendapat perlindungan dan pengamanan yang ketat.

Terutama, para petugas layanan masyarakat seperti nakes yang ada di daerah rawan.

"Sehingga mereka bisa leluasa menjalankan tugas tanpa merasa khawatir dan terancam," sebutnya.

Muhadjir berharap, nakes di Papua termasuk di wilayah rawan agar dapat tetap bertugas dan melayani masyarakat. Hal itu lantaran masyarakat di sana sangat membutuhkan pelayanan publik terutama kesehatan.

Ia berharap agar nakes dan termasuk para guru yang bertugas di Papua khususnya wilayah pedalaman serta daerah rawan harus dibekali pengamanan dan perlindungan ekstra dari aparat.

Begitu pun saat jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dihelat awal bulan depan.

"Supaya dilakukan persiapan yang matang, termasuk dalam hal keamanan," sebut Muhadjir.

Sementara itu, kontak tembak kembali terjadi antara pasukan gabungan TNI-Polri dengan KKB di wilayah Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (20/9) pagi.

"Memang betul tadi pagi ada kontak tembak di Kiwirok, namun tidak ada korban jiwa terutama di kalangan anggota TNI-Polri," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito.

Menurut Cahyo, pasukan TNI-Polri kontak senjata dengan KKB pimpinan Lamek Taplo.

Kelompok tersebut sudah menyerang warga sipil, termasuk tenaga kesehatan di Puskesmas pada Senin pekan lalu (13/9).

Ilustrasi pergerakan tim gabungan tentara dan polisi mengejar kelompok bersenjata di Beoga Kabupaten Puncak, Papua. ANTARA/HO-Satgas Humas Ops Nemangkawi
Ilustrasi pergerakan tim gabungan tentara dan polisi mengejar kelompok bersenjata di Beoga Kabupaten Puncak, Papua. ANTARA/HO-Satgas Humas Ops Nemangkawi

Penyerangan pekan lalu itu membuat seorang tenaga kesehatan, Gabriella Meilan meninggal dunia akibat terjatuh ke dalam jurang.

Jenazah Gabriela baru berhasil dievakuasi Jumat (17/9) akibat medan yang sulit. Cahyo mengatakan, jenazah Gabriella disemayamkan di rumah anggota Koramil Kiwirok.

Sementara itu, empat nakes dari sembilan nakes yang menjadi korban penganiayaan KKB saat ini masih dirawat di RS Marthen Indey, Jayapura.

Mereka adalah dr Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.

TNI-Polri juga menambah pasukan di wilayah Kiwirok usai terjadi penyerangan terhadap puskesmas dan tenaga kesehatan. Sebanyak satu peleton personel telah tiba di daerah tersebut.

Kasus penyerangan terhadap puskesmas membuat sejumlah petinggi negara angkat suara.

Baca Juga:

Berikut Kondisi Nakes Yang Jadi Korban Penyerangan Brutal KKB di Papua

Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta aparat menindak tegas KKB di Papua. Urusan HAM, kata Bamsoet, urusan belakangan. Keselamatan warga lebih utama.

Ratusan tenaga kesehatan juga sempat menggelar unjuk rasa pada Sabtu lalu (17/9).

Mereka menyalakan seribu lilin sebagai ucapan duka cita kepada Gabriella yang menjadi korban penyerangan KKB.

Ratusan nakes itu pun meminta jaminan keselamatan kepada aparat keamanan di Papua. (Knu)

Baca Juga:

DPD Kutuk Keras Pembunuhan Nakes oleh KKB di Papua

#Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) #Papua
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Indonesia
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Pesawat jenis Caravan C208 dengan nomor registrasi PK-SNA itu membawa barang dan bahan makanan dari Timika, Kabupaten Mimika, menuju Kabupaten Lanny Jaya.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Bagikan