AHY Sebut Lukas Enembe 4 Kali Terkena Strok


Tim dokter Gubernur Papua melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Lukas Enembe di kediamannya pada Rabu (14/9). (ANTARA/ HO - Juru Bicara Gubernur Papua)
MerahPutih.com - Gubernur Papua Lukas Enembe hingga kini tak kunjung memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, Ketua DPD Demokrat itu menderita penyakit strok.
"Dalam empat tahun ini, Pak Lukas sudah empat kali terkena serangan strok. Sehingga beliau ada keterbatasan dalam berjalan maupun berbicara," kata AHY saat jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (29/9).
Baca Juga:
Curiga Penetapan Tersangka Bermuatan Politis, AHY Tidak Pecat Lukas Enembe dari Demokrat
AHY bahkan tak bisa rutin berkomunikasi dengan Lukas.
"Memang ada kesulitan komunikasi dengan Pak Lukas, karena kondisi beliau yang sedang sakit," jelas dia.
AHY meminta agar jangan ada politisasi dalam penanganan kasus hukum yang dihadapi salah satu kader Partai Demokrat itu.
"Kami hanya bermohon agar hukum ditegakkan secara adil. Jangan ada politisasi dalam prosesnya," kata AHY.
AHY menegaskan, Partai Demokrat berkomitmen dalam mendukung upaya penegakan hukum, khususnya terkait pemberantasan korupsi.
Demokrat, sebut AHY, menaati asas praduga tak bersalah.
"Partai Demokrat tidak akan pernah melakukan intervensi terhadap proses hukum, dalam bentuk apa pun," ungkap AHY.
Baca Juga:
Polda Papua Bersiaga saat Proses Hukum KPK terhadap Lukas Enembe
KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi.
Namun, Lukas Enembe dua kali tidak menghadiri pemeriksaan di KPK. Terakhir, Lukas tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK pada Senin (26/9) kemarin. Dia tidak hadir dengan dalih sakit.
“Kalau sakit, bagaimana mau datang," kata kuasa hukum Lukas, Stefanus Roy Rening saat jumpa pers di Jakarta.
Stefanus menuturkan, penting agar Lukas disembuhkan terlebih dahulu dari penyakitnya. Setelah itu, baru proses penyidikan bisa kembali dilanjutkan oleh KPK.
Lukas tengah menderita penyakit ginjal, jantung, hingga diabetes. Untuk itu, dia menekankan supaya Lukas bisa disembuhkan dulu. (Knu)
Baca Juga:
KPK Tak Segan Pidanakan Kuasa Hukum Lukas Enembe Bila Rintangi Penyidikan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja

Ketum Demokrat AHY Kukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di Jakarta

Aturan Baru Siap Libas ODOL, Tapi AHY Justru Bela Mati-matian Sopir Truk

Butuh Rp 1.297 Triliun, Proyek Tanggul Laut Raksasa Diminati Berbagai Negara, Termasuk China

AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo

AHY Minta UMKM Diperkuat, Anggota DPR Hillary Brigitta Lasut Luncurkan Program Pembinaan

AHY di Boao Forum: Pembangunan Indonesia Bukan Sekadar Infrastruktur, Tapi Kesejahteraan Rakyat!

AHY Sebut Giant Sea Wall Pantura Jawa 'Proyek Besar', Harus Matang Secara Perencanaan
