Kesehatan

WHO Nyatakan Afrika Bebas dari Virus Polio Liar

Leonard Leonard - Minggu, 30 Agustus 2020
WHO Nyatakan Afrika Bebas dari Virus Polio Liar

Kampanye pemberantasan polio dilakukan selama 40 tahun. (Foto: virology)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETELAH kampanye selama puluhan tahun, penyakit polio liar akhirnya dinyatakan hilang dari Benua Afrika. Dalam sebuah siaran pers pada Selasa (25/8), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Afrika telah bebas dari virus polio liar.

"Hari ini merupakan hari bersejarah bagi Afrika," kata Profesor Rose Gana Fomban Leke, bagian dari komisi WHO. Ia menyatakan tidak ada kasus polio di benua terbesar di dunia itu selama empat tahun, yang merupakan ambang penting untuk memberantas penyakit.

Baca juga:

Mikroplastik dan Nanoplastik Ada di Tubuh Manusia?

1
Selama 4 tahun ini tidak ada kasus polio di Benua Afrika. (Foto: forbes)

Dilansir laman Interesting Engineering, pembersihan kasus polio ini terjadi setelah beberapa virus lain, seperti cacar, secara historis diberantas dari Afrika.

Banyak negara Afrika selama bertahun-tahun ini tak lagi menemukan kasus baru polio liar. Beberapa bahkan sejak 1996. "Upaya untuk menghilangkan virus telah mencegah hingga 1,8 juta anak dari kelumpuhan seumur hidup dan menyelamatkan sekitar 180.000 nyawa," kata badan PBB itu seperti dikutip Science Alert.

Dikenal di kalangan medis sebagai poliomyelitis, virus yang sangat menular ini menyerang sumsum tulang belakang manusia, menyebabkan kelumpuhan yang tidak dapat diperbaiki pada anak-anak.

Penyakit itu melanda dunia sampai vaksin ditemukan pada 1950-an. Namun sayang, harga vaksin tidak terjangkau oleh banyak negara miskin di Afrika dan Asia.

WHO, UNICEF, dan Rotary telah meluncurkan kampanye global untuk memberantas penyakit tersebut pada 1988. Pada saat itu, terdapat 350 ribu kasus di seluruh dunia. Pada 1996, 70 ribu kasus polio terjadi hanya di Afrika.

Perjuangan global untuk menghancurkan virus dilakukan dengan dukungan keuangan sekitar Rp 216 triliun lebih selama periode 30 tahun. Hal itu berhasil mengurangi penyebaran polio liar, menjadikan Pakistan dan Afghanistan sebagai negara yang mencatat total 87 secara total kasus baru tahun ini.

Baca juga:

Rusia Mulai Produksi Vaksin Virus Corona?

2
Virus menular ini menyerang sumsum tulang belakang. (Foto: bbc)

Biasanya, polio liar menyebar di kotoran orang yang terinfeksi. Virus lalu menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Demikian dijelaskan Science Alert. Satu-satunya cara memutus siklus penularan ialah melalui vaksinasi populasi sehingga memberantas virus seperti yang terjadi di alam liar.

Kasus polio terakhir yang tercatat di Afrika terjadi pada 2016 di Nigeria. Di negara itu, vaksinasi ditentang dengan kekerasan oleh para jihadis yang menuduh itu sebagai plot untuk mensterilkan muslim. Lebih dari 20 pekerja yang ditugaskan untuk kampanye meninggal. "Ini merupakan tonggak penting bagi Afrika. Sekarang generasi masa depan anak-anak Afrika dapat hidup bebas dari polio liar," kata Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti.

Menurutnya, pencapaian bersejarah ini hanya mungkin berkat kepemimpinan dan komitmen pemerintah, komunitas, mitra pemberantasan polio global, dan dermawan. "Saya memberikan penghormatan khusus kepada petugas kesehatan garis depan dan pemberi vaksin. Beberapa di antaranya kehilangan nyawa untuk tujuan mulia ini."

Deklarasi ini dibuat pada konferensi virtual tingkat menteri tentang masalah kesehatan di Afrika, dan bertepatan dengan pengumuman di Republik Demokratik Kongo bahwa epidemi campak selama 25 bulan yang menyebabkan kematian lebih dari 7.000 anak juga berakhir. Semuanya berkat kampanye imunisasi besar-besaran.

Ketika krisis virus corona terus melemahkan upaya imunisasi global, sungguh menggembirakan mengetahui beberapa penyakit paling lama yang menimpa Afrika seperti polio liar akhirnya diberantas.(lgi)

Baca juga:

WHO Meminta Masyarakat untuk Menghindari Perawatan Gigi Rutin Selama Pandemi

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan