4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Israel Menuju Yordania


Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha ketika ditemui di Jakarta, pada Jumat (13/10/2023). (ANTARA/Yashinta Difa)
MerahPutih.com - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terus berupaya mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah konflik Israel-Palestina.
Terkini, empat WNI berhasil dievakuasi dari Tel Aviv, Israel, menuju Yordania.
Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, berdasarkan perkembangan situasi terkini per Jumat (13/10), pukul 15.30 WIB.
Baca Juga:
Serangan Udara Israel ke Jalur Gaza Tewaskan 12 Staf PBB
“Melalui koordinasi intensif Kemenlu RI dan KBRI Amman, empat WNI telah berhasil dievakuasi dari beberapa titik di Israel menuju Yordania,” ujar Judha melalui pesan singkat, seperti dikutip Antara.
Keempat WNI tersebut telah aman dan berada di wilayah Yordania, setelah menempuh perjalanan darat sekitar dua jam melewati perbatasan Jembatan Sungai Yordan atau Jembatan Sheikh Hussein.
Empat WNI tersebut merupakan warga Indonesia yang mau dievakuasi di tengah eskalasi konflik Israel-Palestina. Sementara 129 WNI lainnya, yang tersebar di Tepi Barat, Tel Aviv, dan Yerusalem, menyatakan tidak ingin dievakuasi karena merasa kondisi mereka aman.
Hingga kini, pemerintah masih mengusahakan evakuasi 10 WNI dari Jalur Gaza, yang menjadi sasaran utama serangan udara militer Israel ke Palestina.
Namun, menurut Judha, evakuasi 10 WNI dari Jalur Gaza baru bisa dilakukan jika pihak Israel dan Palestina menyepakati gencatan senjata sehingga memungkinkan adanya koridor kegiatan kemanusiaan.
Baca Juga:
Kemenlu Beberkan Langkah Terkini Indonesia Redam Konflik Israel-Palestina
Dalam konflik terbaru di Timur Tengah itu, pasukan Israel meluncurkan serangan militer secara penuh dan terus menerus di Jalur Gaza untuk membalas serangan kelompok militan Hamas Palestina di wilayah Israel.
Konflik tersebut dimulai ketika Hamas meluncurkan "Operasi Badai Al-Aqsa" terhadap Israel. Dalam serangan mendadak secara bersamaan dari segala arah itu, Hamas menembakkan roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas menyebut serangannya itu sebagai balasan atas penyerbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian meluncurkan "Operasi Pedang Besi" di Jalur Gaza dan memblokade penuh kawasan itu sehingga masyarakat setempat kehabisan pasokan air dan listrik.
Situasi itu menambah kesengsaraan masyarakat Gaza yang sudah menderita akibat blokade Israel sejak 2007. (*)
Baca Juga:
Banyak WNI di Tepi Barat Belum Mau Dievakuasi di Tengah Konflik Israel-Palestina
Bagikan
Berita Terkait
Gelombang Dukungan Global: Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Negara Palestina

Inggris secara Resmi Akui Negara Palestina, Tandai Perubahan Signifikan Kebijakan Pemerintah 'Negeri Ratu Elizabeth'

Prabowo Siap Bicara di Forum PBB, DPR: Presiden Harus Gaungkan Dukungan Indonesia untuk Palestina

Prabowo Pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Komisi I DPR: Kemerdekaan Palestina Harus Disuarakan

[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
![[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang](https://img.merahputih.com/media/7d/c5/18/7dc5181e25b40b60cff7f6e5a18b8a6c_182x135.png)
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza
