MUI Dorong Sanksi Tegas Aksi Gabungan Arab-Islam dan Barat untuk Akhiri Kekejaman Israel di Gaza
 
                Ilustrasi pemboman Israel terhadap Menara Mushtaha di Jalur Gaza. /ANTARA/Anadolu/py
Merahputih.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, menyuarakan harapannya agar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Darurat Arab–Islam dapat menghasilkan keputusan yang tegas untuk menghentikan tindakan genosida oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
"Saya sangat mendukung rencana Komisi Eropa dan KTT Darurat Arab–Islam untuk mengambil tindakan terhadap Israel," ujar Kiai Anwar di Jakarta, Selasa (16/9).
Baca juga:
Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza
Anwar Iskandar menyatakan dukungannya terhadap rencana Komisi Eropa dan KTT Darurat Arab–Islam untuk mengambil langkah konkret melawan Israel. Menurutnya, sudah saatnya negara-negara Barat dan Timur bersatu menghadapi kolonialisme Israel di Timur Tengah yang semakin tidak terkendali.
Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, telah mengisyaratkan penghentian dukungan bilateral terhadap Israel karena agresinya di Gaza dinilai melampaui batas kemanusiaan.
Sikap serupa juga diperkirakan akan diambil oleh sejumlah negara Arab dan dunia Islam dalam KTT Darurat di Qatar. Bahkan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah menyerukan perlawanan global terhadap Israel.
Kiai Anwar menekankan pentingnya KTT Arab–Islam untuk mencapai kesepakatan bulat dan menjatuhkan sanksi tegas kepada Israel.
Ia menyoroti penetapan Perdana Menteri Israel sebagai tersangka oleh International Criminal Court (ICC) atas kejahatan kemanusiaan di Gaza. Menurutnya, kesamaan sikap dari berbagai lembaga internasional ini harus dimanfaatkan oleh dunia Arab dan Islam untuk menggalang dukungan global.
Baca juga:
Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza
Anwar Iskandar juga berharap para pemimpin di Timur Tengah dapat mengesampingkan ego masing-masing dan bersatu, karena musuh utama telah berada di depan mata.
Ia menyerukan mereka untuk bekerja sama dengan negara-negara Barat, termasuk Komisi Eropa, guna memberikan sanksi tegas kepada Israel.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah dan kemerdekaan Palestina.
KTT darurat tersebut diadakan untuk merespons serangan Israel, khususnya yang terjadi di Doha pada 9 September 2025. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI kembali menegaskan bahwa Indonesia akan selalu memprioritaskan perdamaian dunia dan menjunjung tinggi hukum internasional.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
 
                      Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
 
                      Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
 
                      93 Warga Gaza Tewas Sejak Berlakunya Gencatan Senjata, Ratusan Luka-Luka
 
                      Badan PBB Urusan Kemanusian Puji Indonesia Atas Bantuan Buat Gaza, Minta Generasi Muda Tingkatkan Kontribusi
 
                      Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
 
                      Mahkamah Internasional Perintahkan Isreal Larang Tolak Bantuan ke Gaza, Termasuk dari Lembaga PBB UNRWA
 
                      44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
 
                      Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
 
                      Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
 
                      



