Gelombang Dukungan Global: Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Negara Palestina

ImanKImanK - Selasa, 23 September 2025
Gelombang Dukungan Global: Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Negara Palestina

Ilustrasi bendera Palestina. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Meskipun pengakuan negara Palestina oleh keempat negara Barat ini bersifat simbolis, langkah tersebut membawa dampak moral dan politik yang sangat kuat. Inggris, melalui Perdana Menteri Keir Starmer, menegaskan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik nadir, menyebut kelaparan dan kehancuran di sana sebagai "tidak tertahankan".

Sementara itu, Kanada, di bawah PM Mark Carney, menekankan bahwa pengakuan tersebut bukan bentuk dukungan terhadap terorisme, melainkan langkah nyata untuk mendorong koeksistensi damai dan mengakhiri dominasi kelompok bersenjata seperti Hamas.

Australia dan Portugal juga menyatakan posisi serupa hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan memiliki negara merdeka.

Baca juga:

Inggris secara Resmi Akui Negara Palestina, Tandai Perubahan Signifikan Kebijakan Pemerintah 'Negeri Ratu Elizabeth'

Pengakuan Palestina

Reaksi Amerika Serikat dan Israel

Menanggapi langkah ini, Amerika Serikat sekutu utama Israel menyebut pengakuan tersebut sebagai “gestur performatif.”

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menekankan bahwa prioritas Washington tetap pada keamanan Israel dan pembebasan sandera, bukan sekadar pengakuan simbolik.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan menyayangkan langkah negara-negara Barat tersebut, dan menyebutnya sebagai upaya yang justru memperkuat posisi Hamas di mata internasional.

Mengapa Pengakuan Ini Terjadi Sekarang?

Beberapa faktor yang memicu gelombang pengakuan terhadap Palestina, antara lain:

  • Perang berkepanjangan di Gaza yang menelan banyak korban sipil.

  • Tekanan publik global terhadap kebijakan luar negeri negara-negara Barat terkait konflik Palestina-Israel.

  • Perubahan opini publik di negara-negara Barat yang semakin kritis terhadap pendudukan Israel.

  • Kebuntuan proses perdamaian antara Palestina dan Israel yang tak kunjung membuahkan hasil.

Pengakuan Palestina

Dampak dari Pengakuan Palestina

Secara langsung, pengakuan ini tidak mengubah status Palestina di PBB yang masih berstatus "negara pengamat non-anggota".

Namun, secara diplomatik, hal ini menambah legitimasi internasional bagi Palestina.

Baca juga:

Prabowo Siap Bicara di Forum PBB, DPR: Presiden Harus Gaungkan Dukungan Indonesia untuk Palestina

Dengan lebih dari 140 negara kini mengakui Palestina, posisi Israel di panggung diplomasi global semakin terisolasi.

Jika Prancis benar-benar mengikuti langkah ini, maka 4 dari 5 anggota tetap Dewan Keamanan PBB akan berada di sisi Palestina menyisakan hanya Amerika Serikat sebagai oposisi utama.

Tantangan yang Masih Mengadang

Meski mendapat dukungan simbolik dari banyak negara, Palestina masih menghadapi berbagai tantangan:

  • Tidak memiliki batas wilayah yang diakui internasional

  • Ibu kota yang masih diperdebatkan

  • Tidak memiliki angkatan bersenjata yang berdaulat

  • Pendudukan militer Israel di Tepi Barat dan Gaza

Selain itu, veto AS di Dewan Keamanan PBB tetap menjadi hambatan besar untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Sebagian besar negara berkembang dan negara Muslim telah lama mendukung kemerdekaan Palestina. Kini, ketika negara-negara sekutu utama Israel mulai mengambil langkah serupa, dunia melihat perubahan arah dalam diplomasi internasional terhadap isu Palestina.

Hal ini sekaligus menjadi tekanan tersendiri bagi negara-negara yang masih menolak pengakuan, seperti Jerman, untuk mempertimbangkan ulang posisi politik luar negerinya.

Pengakuan Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal terhadap negara Palestina adalah sinyal kuat bahwa dunia mulai lelah dengan status quo yang tak adil. Di tengah penderitaan rakyat Gaza, simbolisme politik seperti ini bisa menjadi pemicu nyata menuju perdamaian yang selama ini hanya menjadi slogan.

Baca juga:

Prabowo Pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Komisi I DPR: Kemerdekaan Palestina Harus Disuarakan

Pengakuan ini bukan sekadar formalitas ini adalah pesan moral yang menggema dari Barat ke seluruh dunia, bahwa saatnya Palestina mendapatkan haknya untuk hidup merdeka dan bermartabat.

FAQ Terkait Pengakuan Palestina

1. Apakah pengakuan Palestina oleh negara Barat mengikat secara hukum?
Tidak secara hukum internasional, tetapi sangat kuat secara politik dan diplomatik.

2. Apakah Indonesia sudah mengakui Palestina?
Ya, Indonesia telah lama mengakui kemerdekaan Palestina sejak era Presiden Soekarno.

3. Apa makna dari solusi dua negara?
Solusi dua negara mengacu pada pendirian dua negara merdeka—Israel dan Palestina—yang hidup berdampingan secara damai.

#Solusi Dua Negara #Negara Barat Akui Palestina #Palestina #Free Palestina #Inggris #Gaza #Pengakuan Palestina
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Beberapa barang bantuan yang ditolak masuk ke Gaza adalah barang-barang yang dianggap oleh otoritas Israel berada di luar cakupan bantuan kemanusiaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Dunia
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV-Presiden Abbas, Makna di Balik 10 Tahun Perjanjian Vatikan-Palestina
Makna simbolis dan spiritual Yerusalem bagi umat Yahudi, Kristen, dan Muslim.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV-Presiden Abbas, Makna di Balik 10 Tahun Perjanjian Vatikan-Palestina
Dunia
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV dan Presiden Palestina, Vatikan Tegaskan Dukung Solusi 2 Negara
Paus Leo XIV untuk pertama kalinya bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Vatikan, Roma, Italia. Pertemuan bersejarah ini digambarkan berlangsung dalam suasana bersahabat
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Pertemuan Bersejarah Paus Leo XIV dan Presiden Palestina, Vatikan Tegaskan Dukung Solusi 2 Negara
Indonesia
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
ISF juga diharapkan dapat membantu proses demiliterisasi Gaza, termasuk penghancuran dan pencegahan pembangunan kembali infrastruktur militer, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Olahraga
David Beckham Resmi Dianugerahi Gelar Ksatria, Diakui atas Jasanya bagi Dunia Sepak Bola dan Masyarakat Inggris
Beckham telah 115 kali membela tim nasional Inggris dan menjadi kapten ‘Three Lions’ selama enam tahun pada 2000 hingga 2006.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
David Beckham Resmi Dianugerahi Gelar Ksatria, Diakui atas Jasanya bagi Dunia Sepak Bola dan Masyarakat Inggris
Dunia
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Hampir 81 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah rusak, berdasarkan penilaian satelit terbaru, seiring berlanjutnya upaya kemanusiaan di tengah kehancuran luas akibat serangan Israel selama dua tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kondisi Gaza Kian Parah,  Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Dunia
OKI Kutuk Serangan Israel Tewaskan 100 Orang di Gaza, Langgar Gencatan Senjata
Organisasi itu juga mengecam eskalasi serangan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, termasuk penutupan Yerusalem
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
OKI Kutuk Serangan Israel Tewaskan 100 Orang di Gaza, Langgar Gencatan Senjata
Dunia
Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Serangan ini diyakini sebagai tantangan paling serius terhadap kesepakatan gencatan senjata rapuh di Gaza sejak diberlakukan awal bulan ini.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
 Dalam Semalam, Serangan Udara Israel Bunuh 60 Orang, Termasuk Anak-Anak di Gaza
Dunia
Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Otoritas kesehatan lokal mengatakan serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
 Israel kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata
Indonesia
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
Kementerian Pertahanan memastikan saat ini TNI sedang merancang langkah-langkah awal terkait rencana pengiriman pasukan perdamaian di wilayah Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Kementerian Pertahanan Siapkan Langkah Awal Rencana Kirimkan Pasukan ke Gaza
Bagikan