234 Paket Obat dari 18 Kelas Terapi Disiapkan saat Puncak Haji


Calon haji kembali ke hotel mereka dari Masjidilharam, Mekah, Senin (4-7-2022). ANTARA/Desi Purnamawati
MerahPutih.com - Persiapan kesehatan untuk operasional di puncak haji diklaim sudah 100 persen siap. Tim kesehatan termasuk obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan mulai dimobilisasi pada Rabu (6/7).
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana menyatakan, sesuai rencana Sebanyak 331 petugas kesehatan PPIH Arab Saudi bidang kesehatan akan bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Masyair.
Baca Juga:
Menag Pastikan Pelayanan Haji di Arafah Sudah Lebih Baik dari Sebelumnya
Rinciannya, pos kesehatan Arafah akan berada di tenda misi haji Indonesia di maktab delapan dan menjadi tanggung jawab tim kesehatan bandara dibantu oleh petugas bawah kendali operasi (BKO) dari KKHI Makkah dan Madinah.
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan daerah Muzdalifah akan disediakan 10 pos kesehatan satelit yang petugasnya berasal dari KKHI Makkah.
Di Mina akan disediakan satu pos kesehatan di daerah Al-Muaisim yang menjadi tanggung jawab tim KKHI Madinah dan satu pos kesehatan satelit di Maktab tujuh yang akan dijaga oleh EMT. Selain itu, juga akan tersedia pos mobile di sepanjang jalur jamarat, yaitu empat pos di jalur atas dan empat pos di jalur bawah.
"Layanan kesehatan yang akan diberikan sifatnya kegawatdaruratan maupun pelayanan kesehatan lainnya yang dibutuhkan jamaah," katanya.
Ia memaparkan, sebanyak 234 paket obat dari 18 kelas terapi sudah disiapkan dan sudah diberikan kepada para Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter, yang di dalamnya termasuk golongan antibiotik, obat hipertensi, diabetes melitus, vitamin, dan cairan.
Begitu juga dengan obat-obatan untuk Pos Kesehatan Arafah, Tim Mobile Muzdalifah, dan Pos Kesehatan Mina sudah 100 persen siap.
Jenis Obat yang akan dibawa ke pos kesehatan Arafah termasuk obat obatan yang bersifat analgesik sampai ke golongan narkotik, anestetik, anti alergi dan anti anafilaksis, juga obat obatan anti infeksi.Ternasuk juga obat obatan anti topical, psikotroprifarmaka, dan sebagainya.

"Total ada 321 item obat yang disiapkan untuk Arafah saja, belum termasuk Muzdalifah dan Mina," tambah Budi.
Tim menyiapkan 78 jenis alat kesehatan yang akan disebar ke tiga pos kesehatan. Kelompok pertama Arafah sebanyak 35 item alat-alat medis, kelompok kedua di Muzdalifah ada 22 item dan kelompok ketiga di Mina 21 item.
Diantara jenis alat kesehatan yang akan dideploy ke pos-pos kesehatan diantaranya adalah oksigen Concentrator, minor surgery, pulse oxymetry, alat tensi,alat EKG, nebulizer, tandu, kursi roda, hingga lampu tindakan.
Ia memaparkan, misi Kementerian Kesehatan adalah menurunkan angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji sebanyak satu per mil.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi jamaah. Semua upaya kami lakukan untuk keselamatan dan kesehatan jamaah haji Indonesia," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Wapres Ma'ruf dan Istri Berangkat Naik Haji atas Undangan Khusus
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mencegah Kesucian Ibadah Tercoreng, KPK Diminta Tuntaskan Skandal Korupsi Kuota Haji Secepatnya

Selain Kuota, KPK Usut Keberangkatan Haji Khusus Tanpa Antre

BPKH Dukung Penyidikan KPK Terkait dengan Kuota Haji 2024

Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

BP Haji Bakal Jadi Kementerian Haji, Presiden Bakal Tunjuk Menteri

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Evaluasi Haji 2025: Gus Irfan Soroti Data tak Sinkron dan Tingginya Kematian Jemaah

Kementerian Haji Diminta Negosiasi Harga dan Lobi Arab Saudi untuk Calon Jemaah, Antrean Panjang Bisa Jadi Pendek

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah
