10 Warganya Tewas di Ukraina, Yunani Panggil Dubes Rusia


Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis tiba untuk KTT darurat Uni Eropa tentang situasi di Ukraina. (ANTARA/John Thys/Pool via Reuters/as)
MerahPutih.com - Sepuluh warga negara Yunani tewas dan enam lainnya terluka akibat gempuran Rusia di dekat kota Mariupol, Ukraina pada Sabtu (26/2).
Yunani telah memanggil duta besar Rusia ke Kementerian Luar Negeri Yunani setelah menyampaikan protes secara verbal.
"Sepuluh warga sipil tak bersalah asal Yunani tewas akibat serangan udara Rusia di dekat Mariupol. Setop pengeboman sekarang," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Twitter.
Baca Juga:
Pemerintah Siap Evakuasi WNI di Ukraina ke Polandia atau Rumania
Dikutip Antara, insiden itu terjadi di pinggir desa Sartana dan Bugas. Salah satu korban adalah anak-anak, menurut Kemenlu Yunani.
Kemenlu Yunani mengecam serangan udara terhadap warga sipil dan meminta Rusia untuk segera menghentikan gempuran lewat udara dan serangan terhadap warga sipil.
Dari 10 korban tewas juga terdapat empat ekspatriat di Sartana.
Sebelumnya dua orang tewas di desa tersebut dan empat lainnya tewas di desa Bugas. Ribuan ekspatriat Yunani tinggal di Mariupol.
Pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov awal Februari, Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias menekankan perlunya melindungi komunitas ekspatriat Yunani di Ukraina.
Baca Juga:
Mengenal NRF, Pasukan yang Dikerahkan NATO untuk Hadapi Invasi Rusia ke Ukraina
Pasukan Rusia pada Sabtu atau hari ketiga invasi, menggempur kota-kota Ukraina dengan artileri dan rudal penjelajah. Namun, ibu kota Kiev masih berada dalam genggaman Ukraina.
Yunani siap menampung pengungsi Ukraina dan berkoordinasi dengan Uni Eropa, kata Menteri Urusan Migrasi Notis Mitarachi.
"Seandainya harus menerima sejumlah orang, kami bersedia melakukannya. Biayanya akan ditanggung oleh Eropa, namun saat ini prioritasnya adalah dimensi kemanusiaan," katanya. (*)
Baca Juga:
Sikapi Konflik Ukraina-Rusia, DK PBB Akan Pungut Suara untuk Sidang Khusus Darurat
Bagikan
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Yunani Berjuang Tanggulangi Kebakaran Hutan, Gelombang Panas masih Menyapu Eropa Selatan

Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
