Para kiai sepuh juga berharap agar Muktamar Ke-34 NU dapat berlangsung secara kekeluargaan, persaudaraan, dan kebersamaan.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU akan diselenggarakan pada 23 hingga 25 Desember 2021.

Berdasarkan hasil muktamar, Said Aqil Siradj terpilih kembali menjadi Ketua PBNU periode 2015-2020 secara aklamasi dan KH. Maruf Amin sebagai Rais Aam Syuriah PBNU setelah KH. Mustofa Bisri menolak penunjukan dirinya atas jabatan itu.

Dengan mundurnya Gus Mus dari posisi Rais Aam PBNU tersebut, KH Makrif Amin lah yang akhirnya ditetapkan sebagai pengemban posisi Rais Aam menggantikan Gus Mus.

KH Said Aqil Siroj akhirnya kembali dipercaya oleh para muktamirin sebagai Ketua Umum PBNU Periode 2015-2020, seperti yang dilansir dari nu.or.id.

KH Mustofa Bisri terpilih sebagai Rais Aam Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) dan KH Ma'ruf Amin sebagai wakil Rais Aam untuk masa bakti 2015-2020.

Lebih-lebih menyakitkan lagi, ketika pagi-pagi tadi saya disodori koran yang headlinenya 'Muktamar NU Gaduh, Muktamar Muhammadiyah Teduh'

"Saya amat berharap proses musyawarah selama Muktamar berlangsung benar-benar menjunjung tinggi akhlakul karimah,” kata Menag Lukman di Jombang, Jawa Timur seperti dilansir dari situs kemenag.go.id, sabtu (1/8).

Ormas NU pernah mengantarkan Kader terbaiknya KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur sebagai Presiden RI keempat.

Said Agil Siradj beralasan, soal lembaga yang mengeluarkan fatwa seperti ini tidak terjadi di Mesir. Menurutnya, di Mesir lembaga yang mengurusi fatwa tidak mudah mengeluarkan fatwa. "Mufti di Mesir itu hanya tiga kali mengeluarkan fatwa," tegasnya di Jakarta, Rabu (29/7).

"NU tidak hanya konsen dalam keagamaan, lebih dari itu, NU juga memperhatikan persoalan Kebangsaan, dan kemasyarakatan," katanya, kepada awak media, di PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).

Dari segi pemilihan pengurus NU nanti, panitia tidak ingin adanya intrik politik antara peserta, money politics dan banyaknya atribut kampanye dimana-mana.

"NU bukan partai politik, NU adalah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, budaya dan pendidikan. Jadi, NU hanya patuh terhadap konstitusi

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj, menegaskan bahwa Islam Nusantara selalu melebur dengan kebudayaan nasional Indonesia, Islam Nusantara tak pernah terpisahkan dari Indonesia itu sendiri.