Tangis Gus Mus Jadikan Muktamar NU Lebih Adem

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 03 Agustus 2015
Tangis Gus Mus Jadikan Muktamar NU Lebih Adem

Rais Aam PBNU Mustofa Bisri (kiri) didampingi Pimpinan Sidang Slamet Effendy Yusuf (tengah) membahas Tatib Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 diwarnai kericuhan sejak mulai registrasi hingga pembahasan tata tertib pemilihan Ketua Umum PBNU. Para Kiai sepuh sekira pukul 15.00 WIB sore tadi langsung menggelar pertemuan tertutup.

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan pemilihan Ketum PBNU akan memprioritaskan dengan metode Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa). Jika tak menemukan kepakatan, maka jalan lainnya adalah dengan cara Voting.

Hal itu disampaikan oleh Plt Rais Aam KH. Mustafa Bisri. Pidato pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Sarang Rembang itu berhasil meneduhkan suasana Muktamar yang tadinya sempat memanas.

Berikut petikan naskah pidato Gus Mus yang membuatnya menangis lantaran head line sejumlah media menyebut 'Muktamar PBNU Gaduh, Muktamar Muhammadiyah Teduh':

"Ketika saya ikuti persidangan-persidangan yang sudah lalu, saya menangis karena NU yang selama ini dicitrakan sebagai organisasi keagamaan, panutan penuh dengan akhlakul karimah, yang sering mengkritik praktik-praktik tak terpuji dari pihak lain ternyata digambarkan di media massa begitu buruk.

Saya malu kepada Allah, malu pada KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri dan para pendahulu kita yang mengajarkan kita akhlakul karimah. Lebih-lebih menyakitkan lagi, ketika pagi-pagi tadi saya disodori koran yang headlinenya 'Muktamar NU Gaduh, Muktamar Muhammadiyah Teduh'. La haula wala quwwata illa billah

Saya mohon sekali lagi, kita membaca surat Al-Fatihah dengan ikhlas, dan mohon syafaat Nabi besar junjungan kita Muhammad SAW

Rais Aam yang membikin saya menjadi punya posisi seperti ini, KH Sahal Mahfud, mengapa beliau wafat sehingga saya memikul beban ini, saya pinjam telinga anda, doakan saya, ini terakhir saya menjabat jabatan yang tidak pantas bagi saya.

Tolong ‎dengarkanlah saya sebagai pemimpin tertinggi Anda.

Mohon dengarkan saya, dengan hormat. Kalau perlu saya akan mencium kaki-kaki Anda semua agar mengikuti akhlakul karimah, akhlak KH Hasyim Asy'ari dan pendahulu kita.

Saya panggil kiai sepuh, rata-rata mereka prihatin semua, prihatin yang sangat mendalam. Di tanah ini terbujur kiai-kiai kita, di sini NU didirikan apa kita mau meruntuhkan di sini juga, Naudzubillah, saya mohon dengan kerendahan hati Anda melepaskaan semuanya, dan memikirkan Allah dan pendiri kita.

Jadi, setelah mempelajari situasinya di sini, maka para kiai yang berkumpul sampai tadi siang, di samping keprihatinan juga mengusulkan beberapa poin yang perlu dijadikan pedoman pembahasan selanjutnya.

Cuma sedikit yang kita sepakati untuk solusi agar tidak sama dengan di Senayan.

Pertama, apabila ada pasal yang belum disepakati dalam muktamar tentang pemilihan Rais Aam, tak bisa melalui musyawarah mufakat, maka akan dilakukan pemungutan suara oleh para Rois Syuriah

Kalau nanti Anda-Anda tidak bisa disatukan lagi, maka saya dengan para kiai memberikan solusi, kalau bisa musyawarah kalau tak bisa pemungutan suara. Itu AD/ART kita. Karena ini urusan pemilihan Rais Aam, maka kiai-kiai akan memilih pemimpin kiai.

Dan tata tertib yang sudah disepakati perlu segara dilakukan. Kalau ini Anda tetap tidak terima, maka saya yang terima, karena saya hanya Mustafa Bisri, saya hanya orang yang ditimpa kecelakaan menjadi pengganti Kiai Sahal. Kalau tidak, lepaskan saya saja.

Doakan mudah-mudahan saya hanya sekian saja untuk jadi Rais Aam.

Saya sejak kemarin belum tidur, bukan apa-apa, karena memikirkan Anda-Anda sekalian. Saya mohon maaf kepada semua muktamirin terutama yang dari jauh dan tua-tua, teknis panitia yang mengecewakan Anda, maafkanlah mereka, maafkan saya. Itu kesalahan saya, mudah-mudahan Anda sudi memaafkan saya."

Selesai Gus Mus menyampaikan pernyataan, tak seorang pun dari muktamirin yang protes. Setelah pembacaan doa, sidang pleno dilanjutkan dengan menetapkan seluruh pasal dalam Tatib.

"Apakah (tawaran Kiai Sepuh) bisa digantikan untuk pengganti pasal 19," tanya pimpinan sidang, Slamet Effendy ‎Yusuf.

"'Bisa," jawab muktamirin. Sidang tatib pun lalu berjalan lancar hingga selesai. (mad)

BACA JUGA:

Menteri Lukman Harap Muktamar NU Junjung Tinggi Akhlakul Karimah

Muktamar NU ke-33 Dihadiri Sekitar 3859 Utusan dan Tak Hanya Bahas Agama

Antisipasi Politik Uang di Muktamar NU, Peserta Dilarang Ketemu Timses

Dasar Pijakan Islam Nusantara

 

 

 

 

#PBNU #Muktamar NU Ke-33 #KH Mustafa Bisri #Gus Mus
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Indonesia
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
PBNU menegaskan larangan keras bagi kader maupun warga NU untuk terlibat dalam tindakan perusakan ataupun perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat di berbagai daerah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
Indonesia
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi
inisiatif ini bertujuan mencetak generasi muda yang cerdas dan unggul dalam menyongsong masa depan bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim  Siap Beroperasi
Indonesia
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Bertujuan menjadikan pesantren lebih maju dan mampu menghadapi tantangan zaman. ?
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Indonesia
Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
PBNU dituding mendapat aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 13 Juni 2025
Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
Indonesia
Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna
Gus Yahya menyebut bahwa Paus Fransiskus sosok penuh kasih yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Frengky Aruan - Selasa, 22 April 2025
Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna
Indonesia
Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian
Ketua PBNU Abdullah Latopada tekankan pentingnya menahan diri dan tidak terjebak dalam narasi yang dapat memecah belah umat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 April 2025
Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian
Indonesia
PBNU Desak Indonesia Ikuti Jejak Australia dan India Batasi Anak Main Medsos
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merekomendasikan pemerintah Indonesia mengikuti jejak India dan Australia membuat regulasi pembatasan media sosial (medsos) bagi anak-anak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 Februari 2025
 PBNU Desak Indonesia Ikuti Jejak Australia dan India Batasi Anak Main Medsos
Indonesia
SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat
Alissa mengatakan dengan adanya tes kehamilan itu menunjukkan bahwa pihak sekolah tidak percaya sama sekali kepada murid-muridnya
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Januari 2025
SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat
Indonesia
PBNU: Izin Tambang Untuk Ormas Keagamaan Lebih Besar Manfaatnya
Ulil Abshar Abdallah menilai kebijakan tambang itu lebih besar manfaatnya dibandingkan mudaratnya.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Januari 2025
PBNU: Izin Tambang Untuk Ormas Keagamaan Lebih Besar Manfaatnya
Bagikan