Yunani Terapkan Kebijakan 6 Hari Kerja Seminggu, Serikat Pekerja Kesal

MerahPutih.com - Serikat pekerja di Yunani kesal. Pemerintah Yunani telah memberlakukan kebijakan enam hari kerja bagi karyawan, yang berarti 48 jam dalam seminggu. Peraturan ini sudah berlaku sejak Senin pekan ini.

Dilansir The Guardian, Rabu (3/7), Akis Sotiropoulos, anggota komite eksekutif serikat pegawai negeri sipil Adedy mengatakan kebijakan tersebut sangat merugikan para pekerja. "Sama sekali tidak masuk akal," ujarnya.

Menurut Sotiropoulos, kebijakan tersebut tidak relevan, mengingat saat ini banyak negara yang tengah mencoba untuk menerapkan empat hari kerja selama seminggu. Pada tahun 2022, Belgia menetapkan undang-undang tentang hak para karyawan untuk memiliki empat hari kerja saja dalam sepekan.

Skema empat hari kerja juga telah dilakukan di sejumlah negara lainnya, termasuk Inggris, Jerman, Jepang, Afrika Selatan, dan Kanada.

Baca juga:

Yunani Izinkan Hewan Peliharaan Masuk ke 120 Situs Arkeologi

Program empat hari kerja seminggu itu telah diujicobakan berulang kali dan menunjukkan peningkatan tingkat produktivitas para karyawan. Para peneliti juga mengaitkan hasilnya dengan adanya peningkatan fokus.

Di lain hal, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan inisiatif mengadakan kebijakan enam hari kerja seminggu diperlukan karena adanya dua faktor, yaitu populasi yang menyusut dan kekurangan pekerja terampil.

Skema enam hari tersebut juga hanya akan berlaku bagi bisnis swasta yang menyediakan layanan 24 jam. Berdasarkan perpanjangan minggu kerja, staf di industri tertentu dan fasilitas manufaktur akan memiliki pilihan untuk bekerja dua jam tambahan sehari atau shift delapan jam tambahan. Mereka akan mendapatkan imbalan berupa biaya tambahan sebesar 40 persen yang ditambahkan ke upah harian.

“Inti dari undang-undang ini berpihak pada pekerja, dan sangat berorientasi pada pertumbuhan,” kata Mitsotakis. (ikh)