Yuk, Lihat Super Blue Moon Malam Ini

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 30 Agustus 2023
Yuk, Lihat Super Blue Moon Malam Ini

Masyarakat Indonesia bisa menikmati fenomena super blue moon mulai pukul 20.35 WIB.(foto: unsplash_Mike Petrucci)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

AGUSTUS sudah hampir berakhir. Namun, masih ada kejadian langka yang bisa disaksikan di penghujung bulan ini. Bulan purnama yang muncul pada Rabu (30/8) ini merupakan fenomena antariksa yang spesial, perpaduan antara supermoon dan blue moon. Oleh karena itu, namanya disebut 'Super Blue Moon'.


Namun, tak seperti namanya, bulan tidak akan tampak terlalu biru saat ini. Istilah 'blue moon' tidak ada hubungannya dengan warna. Nama itu rupanya mengacu pada dua bulan purnama yang terjadi pada bulan kalender yang sama, seperti dalam kasus ini. Nama itu juga mengacu pada bulan purnama ketiga dalam satu musim yang memiliki empat bulan purnama.

BACA JUGA:

Juli, Supermoon Pertama Bumi di 2023


Sementara itu, istilah 'supermoon' mengacu pada bulan purnama yang terjadi ketika bulan lebih dekat ke bumi pada orbitnya, sehingga menghasilkan penampakan yang sedikit lebih besar dan lebih terang.


Fenomena ini terbilang langka lantaran jarak waktu antarsuper blue moon cukup tidak teratur, bahkan bisa mencapai 20 tahun. Namun, secara umum, jarak rata-ratanya ialag 10 tahun. NASA mencatat bahwa fenomena Super Blue Moon berikutnya akan terjadi pada Januari dan Maret pada 2037 mendatang.


Menurut In the Sky, bulan purnama kedua di Agustus akan mulai terbit di ufuk timur di konstelasi Aquarius tepat setelah matahari terbenam malam ini sekitar pukul 23:10 GMT. Super Blue Moon kemudian akan terbenam tepat sebelum matahari terbit pada Kamis, 31 Agustus sekitar pukul 10:46 GMT.

BACA JUGA:

Supermoon, Fenomena Cahaya di Malam Hari


Sementara itu, menurut keterangan dari Organisasi Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), masyarakat Indonesia bisa menikmati fenomena ini mulai pukul 20.35 WIB. Menariknya, fenomena ini relatif mudah untuk dilihat karena tidak membutuhkan alat bantu apa pun.


“Fenomena Konjungsi Super Blue Moon dan Saturnus dapat kamu amati secara langsung tanpa bantuan alat khusus. Bulan akan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang ketimbang bulan purnama biasanya. Namun, perbedaannya tidak terlalu signifikan. Di dekat bulan akan tampak titik cahaya seperti bintang, tapi tidak berkelap-kelip, itulah Planet Saturnus,” ujar keterangan di akun media sosial resmi Planetarium Jakarta.


Namun, jika kamu memliki hambatan untuk melihat fenomena ini secara langsung, tak perlu risau sebab kamu dapat menyaksikan Super Blue Moon dengan siaran langsung gratis yang diselenggarakan lembaga-lembaga antariksa salah satunya Virtual Telescope Project.(dsh)

BACA JUGA:

Istilah Supermoon Datang dari Dunia Astrologi

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Disya Shaliha

Average internet voyager, surrendering to the whims of my feline rulers.

Berita Terkait

Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Bagikan