Wiranto Ditusuk Simpatisan ISIS, Agum Gumelar 'Sentil' Kerja Intelijen

Agum Gumelar saat memberikan sambutan dalam acara deklarasi Bravo Cijantung mendukung capres-cawapres 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin, di Jakarta, Selasa. (ANTARA News/Imam Budilaksono)
Merahputih.com - Anggota Wantimpres Agum Gumelar menilai aparat keamanan harus lebih kuat dalam menelusuri keberadaan kelompok teroris yang saat ini semakin luas.
Menurut Agum, penusukan yang menimpa Menkopolhukam Wiranto membuktikan bahwa pelaku teroris ancamannya semakin nyata.
Baca Juga
Penusukan Wiranto, Ngabalin: Tak Ada Cara Lain kecuali Dicari Setuntasnya
"Teror itu bisa terjadi kapan saja dimana saja dengan cara apa saja terhadap siapa saja," kata Agum di RSPAD, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
Ia menambahkan, intelijen harus dimaksimalkan kinerjanya untuk menghadapi ancaman seperti ini, kuncinya terletak pada sejauh mana kita mampu memperdayakan intelejen kita. Jadi intelejen yang kita dapat itu sudah bisa dijadikan dasar untuk mengambil langkah tegas mencegah teror itu terjadi, saya rasa ini peringatan bagi kita semua," jelas purnawirawan jenderal ini.

Agum beranggapan, intelijen merupakan benteng utama memberantas terorisme. "Menghadapi ancaman seperti ini kuncinya intelejen, intelejen bisa menjadi dasar bagi kita untuk mencegah teror itu terjadi," ungkap Agum.
Agum berpendapat, teror yang dilakukan Syahril Alamsyah itu tak berdiri sendiri. "Ini satu kejadian yang diluar dugaan kita dan ini bagian dari teror, tidak mungkin ini berdiri sendiri," terang Agum.
Sehingga, Polisi diminta untuk mengusut tuntas siapa jaringan yang merancang penyerangan ini. ''Jangan sampai ada upaya untuk menghilangkan mereka, kalau mereka hilang ya terputus, nah ini yang harus dijaga betul oleh polisi," tutup Agum.
Baca Juga
Ini Pergerakan Abu Rara sebelum Lakukan Penusukan terhadap Wiranto
Penyerangan terhadap Wiranto terjadi sekitar pukul 11.50 WIB di gerbang Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten. Penyerangan terjadi saat Wiranto turun dari mobil. Saat itu, Wiranto yang baru turun dari mobil hendak bersalaman dengan masyarakat setempat. Tiba-tiba Abu Rara menyerang dengan senjata tajam.
Akibat kejadian itu, Wiranto mengalami luka tusuk di perutnya dan harus dioperasi di RSPAD Jakarta. Ada tiga orang lainnya yang juga menjadi korban penusukan tersebut. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Sepak Terjang Wiranto, Pernah Diisukan Berseberangan kini Jadi Penasihat Khusus Prabowo

Swasta Bersedia Bantu Impor Sapi Perah Program Makan Bergizi Gratis

Wiranto Beberkan Alasan Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Temui Jokowi, Persatuan Purnawirawan Ajukan Peningkatan Kesejahteraan

OSO Doakan Wiranto Diterima di PAN

Hanura Sebut Wiranto Dipecat Setelah Dapat Jabatan Wantimpres Jokowi

Wiranto Dukung Prabowo, Pengamat: Masa Lalu Keduanya Sudah Tutup Buku

Langkah Politik Wiranto Sebar Kader Bekas Hanura ke Partai Politik

Wiranto Bawa Kader Potensial Eks Hanura ke PPP

Prabowo Adakan Pertemuan dengan Wiranto Hari Ini
