WHO: Vaksin Tetap Penting untuk Cegah Omicron
Vaksin tetap penting untuk mengurangi penyakit parah dan kematian. (Foto: Pexels/Gustavo Fring)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa vaksin masih penting dilakukan untuk melawan varian COVID-19, Omicron. WHO bekerja sama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan yang ada, termasuk vaksin.
“Vaksin tetap penting untuk mengurangi penyakit parah dan kematian. Termasuk melawan varian dominan yang beredar, Delta. Vaksin saat ini tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian,” kata WHO mengutip laman ANTARA, Selasa (30/11).
Baca juga:
Omicron Menyebar, DPR: Jangan Sepelekan, Perbaiki Manajemen Pemantauan
Mengenai efektivitas saat ini, WHO mengatakan tes PCR yang banyak digunakan terus mendeteksi infeksi, termasuk infeksi dengan Omicron, seperti yang dilihat dengan varian lain.
“Studi sedang berlangsung untuk menentukan apakah ada dampak pada jenis tes lain, termasuk tes antigen,” ujarnya.
Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satuan Tugas COVID-19 Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan vaksinasi dosis ketiga untuk menangkal varian Omicron masih dipertimbangkan. Namun dengan syarat masyarakat harus sudah melengkapi vakinasi dosis pertama dan kedua.
“Dosis satu dan dua, lengkap harus dilakukan. Setelah itu diukur, jika tingkat imunitasnya masih ada, maka tidak perlu dosis ketiga. Tapi kalau imunitasnya sudah menurun, baru kita ke dosis tiga. Pastikan dulu dosis satu dan dua sudah terpenuhi,” kata Wiki.
Baca juga:
Cegah Varian Omicron, Apa Perlu Vaksin Dosis Ketiga?
Di sisi pengobatan, WHO mengatakan Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers masih akan efektif untuk menangani pasien dengan COVID-19 yang parah. Perawatan lain akan dinilai untuk melihat apakah masih efektif mengingat perubahan pada bagian virus dalam varian ini.
Sebelumnya pada 26 November, WHO menetapkan Omicron (B.1.1.529) sebagai varian yang menjadi perhatian, atas saran dari Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus (TAG-VE).
Informasi terkini mengabarkan bahwa para penliti di Afrika Selatan dan di seluruh dunia sedang melakukan penelitian untuk lebih memahami banyak aspek Omicron. Soal penularan, WHO mengatakan masih belum jelas apakah Omicron lebih mudah menular dan menyebar dari orang ke orang dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta.
Semua varian COVID-19, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang sebelumnya memiliki COVID-19. Namun, WHO menegaskan informasi soal ini masih terbatas. (and)
Baca juga:
Di Tengah Ancaman Omicron, Pemerintah Diminta Tak Lepas Tangan Nasib Pekerja Migran
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas