Waspadai Denial of Pregnancy Syndrome, Seberapa Berbahaya?


Rata-rata pengidapnya masih berusia muda bahkan masuk kategori belum cukup umur untuk hamil dan melahirkan. (Pexels/lucas mendes)
MASA kehamilan harusnya menjadi masa yang paling membahagiakan bagi pasangan suami istri. Namun, karena beberapa sebab, masa kehamilan bisa menjadi mimpi buruk di siang bolong bagi Sebagian orang. Dapat karena kehamilan di usia terlalu muda, mental belum siap untuk menerima kehadiran buah hati.
Bisa juga karena komplikasi serius sejak awal kehamilan yang membuat sang ibu merasa merana setiap hari. Akhirnya sang ibu tidak dapat menerima kehamilan ini sebagaimana seharusnya.
Baca Juga:

Menurut ncbi.nlm.nih.gov, kondisi menolak kehamilan secara terang-terangan meski mengetahui dengan sadar hasil tes menunjukkan dua garis disebut dengan denial of pregnancy syndrome. Rata-rata pengidapnya masih berusia muda bahkan masuk kategori belum cukup umur untuk hamil dan melahirkan.
Secara sadar mereka mengetahui bahwa dirinya sedang hamil, tetapi di alam bawah sadarnya mereka menolak habis-habisan janin yang sedang berkembang di dalam tubuhnya. Apa saja bahaya dari denial of pregnancy syndrome?
Kekerasan terhadap janin
Sindrom menolak kehamilan ini ternyata termasuk ke dalam kategori kekerasan terhadap janin. Segala aspek yang terjadi di dalam tubuh perempuan mulai dari kondisi genetik, metabolisme, hormon, bahkan kondisi kesehatan mental dan pikiran sangat memengaruhi perkembangan janin.
Perempuan yang berbahagia selama masa kehamilan tentu saja membantu mengoptimalkan perkembangan janin. Sementara perempuan yang menolak kehamilannya kemungkinan akan melahirkan anak prematur atau memiliki komplikasi tertentu.
'Penolakan' ternyata sudah bisa dirasakan oleh manusia sejak masih berada di dalam kandungan. Bahkan menurut penelitian, denial of pregnancy syndrome akan membuat janin 'bersembunyi' di dalam rahim. Sehingga perut ibu tidak membesar secara normal karena sang janin merasa menjadi beban bagi ibunya.
Baca Juga:

Berisiko
Kondisi kehamilan setiap perempuan memang berbeda-beda. Ada yang tidak mengalami masalah apapun termasuk mual dan muntah yang kemudian dijuluki dengan sebutan 'hamil kebo'. Namun, sebagian lainnya mengalami banyak rintangan selama hamil. Tak jarang ibu yang mengalami masalah selama kehamilan harus masuk rumah sakit untuk menambahkan nutrisi janin melalui infus.
Hamil di usia yang terlalu muda secara psikologis membuktikan tidak ada kesiapan secara mental. Sehingga pada akhirnya ada penolakan terhadap janin yang sudah terlanjur berkembang di dalam rahim.
Sindrom penolakan kehamilan ini berpotensi besar membuat sang ibu mengalami berbagai komplikasi selama masa kehamilan seperti preeklamsia berat atau bayi prematur.
Proses persalinan pun bisa dibilang berisiko karena ibu yang mengalami stres selama masa kehamilan berpotensi mengalami pendarahan berat atau bahkan terjadi emboli di area paru-paru atau arteri.
Selain berbahaya bagi kehidupan janin, denial of pregnancy syndome bisa menyebabkan kematian ibu pasca persalinan. (mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
