Waspada, Malas Bergerak Juga Tingkatkan Risiko Kanker Usus Besar


Kanker usus besar merupakan kanker paling umum ketiga di AS. (Foto: freepik/lifestylememory)
RISIKO kanker kolorektal atau usus besar dapat diminimalisir dengan mengetahui berbagai faktor yang dapat menyebabkannya. Penyakit ini sangat umum terjadi pada orang-orang yang tidak menjaga pola hidup.
Menurut American Cancer Society, kanker usus besar merupakan kanker paling umum ketiga di AS. Faktor-faktor seperti gaya hidup, kebiasaan makan, dan genetik keluarga semuanya berperan dalam seberapa besar risiko seseorang mengidap penyakit ini.
Mengutip laman Insider, ahli gastroenterologi Johns Hopkins Dr. Francis Giardiello mengatakan bahwa cara terbaik untuk melindungi diri dari kanker usus besar adalah skrining. Tidak semua faktor dalam kanker usus besar berada dalam kendali, seperti genetika dan kondisi kesehatan lainnya.
Sementara menurut ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di Jefferson Health Dr. Austin Chiang, "Faktor risiko yang paling jelas adalah kondisi spesifik seperti penyakit radang usus, kondisi bawaan seperti sindrom Lynch, atau riwayat keluarga dengan kanker usus besar". Namun, ada hal lain yang bisa meningkatkan risikonya seperti merokok, sering mengonsumsi daging merah, dan obesitas.
Baca juga:
Pahami Cara Mendampingi Penderita Kanker Saat Terjadi Keterlambatan Medis
Membuat perubahan yang sehat pada rutinitas dapat membantu mengelola risikonya. Presiden Fight Colorectal Cancer Anjee Davis mengatakan, melakukan skrining untuk kanker kolorektal adalah cara paling efektif dan paling penting untuk mencegah dan mengurangi risiko. "Namun, perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko kanker kolorektal," tambahnya.
Malas gerak meningkatkan risiko kanker usus besar

"Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Sebaliknya, olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko," jelas Giardiello.
Telah direkomendasikan untuk berolahraga beberapa jam setiap minggu. Kamu dapat berjalan, berolahraga ringan, mengangkat beban, atau apa pun yang meningkatkan detak jantung. Lakukan 150 menit aktivitas intensitas sedang atau 75 menit aktivitas intensitas kuat dalam seminggu.
Aktivitas fisik meningkatkan imun tubuh dan membantu menurunkan risiko kanker usus besar. Ada juga bukti bahwa kebugaran kardiovaskular terkait dengan risiko lebih rendah terkena kanker usus besar dan kematian akibat kanker usus besar.
Kurang serat, buah-buahan, dan sayuran

Apa yang kamu makan merupakan faktor penting apakah kamu berpeluang terkena kanker usus besar atau tidak. "Makan banyak buah dan sayuran dapat membantu, ujar Giardiello.
Hasil bumi dan biji-bijian dapat membantu mendapatkan cukup serat, nutrisi penting untuk mencegah penyakit kronis seperti kanker. "Serat penting karena membuat sistem pencernaan bekerja dengan baik dan menurunkan peradangan yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya," kata Davis.
Serat begitu sehat dan memiliki manfaat lain yang terkait dengan menambahkan lebih banyak buah dan sayuran ke dalam pola makan. "Dengan mengingat hal itu, ada alasan bagus untuk mengadopsi diet tinggi serat untuk mencegah kanker kolorektal secara khusus," jelas Davis.
"Diet memainkan peran utama tidak hanya mencegah kanker, tetapi juga mempengaruhi pengobatan dan kelangsungan hidup," kata Davis. Campuran buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, kacang-kacangan dapat membantu kamu mendapatkan berbagai nutrisi.
Baca juga:
Batasi konsumsi daging merah dan lemak jenuh

Para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah hingga beberapa porsi dalam seminggu dan menghindari makanan seperti bacon, sosis, dan potongan daging dingin.
"Jika kamu memilih makan daging merah, makan tidak lebih dari 12 - 18 ons per/minggu dan hindari daging olahan sebanyak mungkin," kata Davis. Perhatikan juga cara menyiapkan daging, karena bukti menunjukkan suhu tinggi dapat meningkatkan tingkat senyawa penyebab kanker dalam daging.
Intensitas tinggi minum alkohol

Memoderasi konsumsi minuman beralkohol dapat membantu kamu mengurangi risiko kanker kolorektal. Namun, menurut American Cancer Society, alkohol juga menjadi karsinogen, atau zat penyebab kanker yang dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.
Kebanyakan ahli menyarankan untuk tidak lebih dari satu minuman beralkohol sehari untuk wanita dan tidak lebih dari dua hari untuk pria, menurut pedoman diet AS. Tapi, Beberapa penelitian telah menemukan bahwa tidak ada jumlah alkohol yang aman. Bahkan, satu atau dua minuman setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker.
Merokok memperbesar risiko kanker

Sudah menjadi rahasia umum bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, tetapi bukan hanya paru-paru kamu yang berada dalam bahaya. Ini juga secara signifikan meningkatkan risiko kanker usus besar dan meminimalkan kebiasaan merokok dapat menjadi pencegahan.
Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menghindari merokok sepenuhnya atau berhenti. "Jangan merokok dan jika kamu merokok maka berhentilah merokok," pungkas Davis. (DGS)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
