Wartawan Senior: Parpol yang Getol Soal Reshuffle Bukan Presiden


Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla dan jajaran menteri Kabinet Kerja di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (22/3). (Foto: Antara/Andika Wahyu)
MerahPutih Politik - Wartawan Senior, Budiarto Shambazy menilai bahwa reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukanlah murni keinginan presiden melainkan karena keinginan partai politik (Parpol). Hal tersebut terlihat ketika Presiden Jokowi yang seolah-olah enggan membaca hasil laporan evaluasi dari para menterinya beberapa waktu lalu.
"Saat menerima laporan. Pak jokowi seolah-olah 'Ah ntar saja deh saya bacanya'. Jadi tetlihat behitukan tidak ada keseriusan Jokowi dalam meReshuffle dalam waktu dekat ini. Jadi mnurut saya reshuffle ini yang getol Parpol bukan Keseriusan pak Jokowi," ujarnya dalam Acara Perspektif Indonesia bertema "Menteri Politis dan Bukan Bagus Mana ?" di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu, (27/6).
Dia melihat bahwa Presiden Joko Widodo justru sangat mempercayai para menterinya dan itu merupakan hal yang bagus demi kelancaran sebuah visi dan misi Nawacita dan Trisakti yang dikampanyekannya.
"Interaksi antar mereka, presiden sangat percaya kepada orang-orang itu dan itu lebih bagus ketimbang meenunjuk orang dari partai tapi enggak kenal," lanjutnya.
Untuk diketahui, isu reshuffle kabinet itu bermula dari kegelisahan masyarakat yang menyaksikan kasus politik dan hukum yang terus bergulir sepanjang pemerintahan Jokowi-JK ini berjalan.
"Menurut saya begini kita selalu bicara reshuffle karena memang kita khawatir. Nih orang mau ngambil apasih di Kementerian ini," katanya
Dia mengatakan, isu reshuffle ini tidak terlalu menggebu-gebu di mata rakyat menengah kebawah. Karena bagi rakyat yang teroenting adalah rakyat merasakan harga sembako murah, harga BBM murah. Bahkan, menurutnya rakyat juga belum tentu hafal semua menteri yang menjabat di Indonesia. Tetapi tidak bagi para pelaku Pasar. Isu rehuffle ini sangat penting bagi mereka karena ini yang akan mengubah hidup mereka kedepannya.
"Itu pengalaman dari daging sapi. Kalau orang ini nggak diganti pasarnya negatif. Makanya pasar kalau minta reshuffle yah wajar," tandasnya.
Seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya, setelah Presiden Jokoki ngamuk di Pelabuhan Tanjung Priok. Dirinya mengisyaratkan akan segera melakukan pergantian (reshuffle) terhadap menteri-menteri yang tidak becus bekerja. Jajaran Menteri tersebut diantaranya, Menteri Koordinator Maritim, Indroyono Soesilo, Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel, Menteri Perhubungan, Ignasisu Jonan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, dan Mneteri Energi Sumber Daya Mineral, Sudrirman Said.(rfd)
Bagikan
Berita Terkait
Budi Arie Hingga Sri Mulyani Kena Reshuffle, Jokowi Sebut itu Hak Prerogatif Prabowo

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'

Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
