Warga Tolak Bangunan Liar di Tanah Pertamina Bekas Kebakaran
Lokasi bekas kebakaran di Petojo Selatan. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Sejumlah warga RW 02, 03, dan RW 04 Petojo Selatan, Jakarta Pusat menggelar aksi di depan Kantor Kelurahan Petojo Selatan pada Senin (13/3).
Unjuk rasa ini sebagai bentuk penyampaian aspirasi penolakan dibangun kembali bangunan liar di lokasi bekas kebakaran, Petojo Selatan, beberapa waktu lalu, diduga milik Pertamina.
Penolakan itu dilakukan, karena warga sangat khawatir kebakaran kembali terulang yang mengancam jiwa dan keluarga.
Baca Juga:
Pertamina Berikan Uang Kontrakan bagi Korban Kebakaran Depo Plumpang
Dirunut tanah tersebut dalam surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/KMK.06/2018 tentang penetapan status eks Pertamina sebagai barang milik negara.
Di kantor Kelurahan Petojo Selatan, terlihat para warga membawa spanduk yang bertuliskan "Kami Warga RW 02, RW 03, RW 04 Menolak Keras Adanya Pemukiman Liar Yang Ada di Tanah PT. PERTAMINA".
Salah satu warga mengatakan bahwa pihaknya dengan tegas menolak pemukiman liar di tanah tersebut. Ia pun meminta Lurah Petojo Selatan Rahmad Hidayat untuk segera membebaskan pemukiman liar yang diduga punya PT Pertamina.
"Saya tekankan bahwa saya menolak dengan tegas pemukiman liar di kawasan kami," tegasnya.
Warga juga mengatakan bahwa pihaknya lebih mendukung tanah tersebut untuk dijadikan tempat yang lebih bermanfaat ketimbang pemukiman liar yang merugikan warga jika ada insiden kebakaran seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Saya ingin Pak Lurah menyampaikan ke Pemprov DKI untuk membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) atau gelanggang olahraga. Ya pokoknya yang bermanfaat buat warga lah," tegasnya.
Ia pula mengaku bingung dengan pemerintah membiarkan bangunan bedeng yang kerap kebakaran. Harusnya sebagai lembaga negara menjaga untuk dijadikan lokasi yang lebih bermanfaat.
"Saya ingin Pak Lurah menyampaikan ke camat, wali kota dan bahkan Pemprov DKI untuk membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) atau gelanggang olahraga. Ya pokoknya yang bermanfaat buat warga lah," tegasnya.
Baca Juga:
DPRD Minta Dukcapil Jemput Bola Urus Administrasi Warga Korban Depo Pertamina
Warga yang tak mau disebutkan namanya ini menduga, ada oknum yang bermain dalam pendirian bangunan liar di tanah itu.
Menurut dia, lahan yang luas sekitar 1 hektare itu harus bersih dari bangunan liar.
Sejauh ini yang dia ketahui, sudah dua kali kejadian kebakaran di lokasi bangunan bedeng-bedeng liar di kawasan Petojo Selatan. Kejadian kebakaran pertama terjadi sekitar tahun 2018 dan baru-baru ini tahun 2023.
Sementara itu, Lurah Petojo Selatan Rahmad Hidayat mengatakan, pihak akan menampung aspirasi warga yang menolak dibangun kembali bedeng-bedeng liar yang mengancam jiwa rakyat.
Dalam pertemuan tadi, dirinya akan menindaklanjuti ke pihak camat dan Wali kota mengenai permintaan warga ini. Waktu dekat ini aspirasi warga bakal dikirimkan ke camat dan wali kota.
"Nanti surat dibuat dulu, setelah itu dikirim ke camat dan wali kota. Dalam dekat ini diarahkan ke camat dan wali kota," tuturnya. (Asp)
Baca Juga:
Anggota DPR Sebut Relokasi Depo Pertamina Plumpang Kental Nuansa Politiknya
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pertamina Diskon Avtur Biar Maskapai Berikan Harga Tiket Murah Nataru
Pertamina Optimalkan Moda Suplai Darurat, Canting dan SPBU Mobile Jadi Pahlawan Warga Terdampak Banjir
KPK Temukan Koneksi Len Industri ke Skandal SPBU Pertamina
Pertamina Sediakan Bengkel Ganti Oli Gratis untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatra Barat dan Utara
Percepat Distribusi BBM, Pertamina Diperintahkan Pakai Motor Pasok ke Daerah Terisolir
BBM ke Sibolga Dipercepat, Pertamina Aktifkan 5 SPBU 24 Jam Bebas Barcode
Truk BBM dan Alat Berat Bergerak ke Aceh Tamiang, Pemerintah Fokus Buka Akses Darat
Selain Kerahkan 14 Mobil Tangki ke Bencana Sumatra, Pertamina Kirimkan Bantuan Lewat Jalur Laut
Simulasi Baru Polri Dinilai Jadi Langkah Positif Transformasi Penanganan Unjuk Rasa
Shell Beli 100 Ribu Barel BBM Pertamina Masuk Tahap Final, ExxonMobil Masih Punya Stok