Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China

Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat. /ANTARA/Desca Lidya Natalia

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Seorang ibu mengadu ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Bandung, Jumat (19/9) untuk mengadukan bahwa anaknya menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di China.

Di mana, kasus itu pertama kali terungkap saat Reni mengirimkan pesan teks kepada ibunya. Dalam pesan itu, korban mengaku sedang berada di China dan disekap dan dijadikan pelampiasan nafsu, hingga keluarganya diminta menyiapkan uang tebusan Rp 200 juta untuk bisa pulang ke tanah air.

Dalam pemberitaan disebut Reni menerima tawaran pekerjaan bergaji di China sekitar Rp15 juta - 20 juta per bulan dari seseorang di media sosial sehingga mau mengikuti arahan untuk mengurus paspor di Bogor.

Reni kemudian dibawa ke Jakarta hingga ke China kemudian dinikahkan dengan seorang pria. Reni disebut telah resmi secara hukum tercatat menikah dengan Tu Chao Cai, Warga Negara China pada 20 Mei 2025.

Baca juga:

Jual Puluhan Bayi ke Singapura, Sindikat TPPO Bandung Incar Mangsanya Lewat Facebook

Reni juga sudah mendapatkan izin tinggal (residence permit) sejak 11 September 2025 karena berstatus istri dari Tu Chao Cai.

Saat ini, suami Reni sudah tidak tinggal di rumah yang ditempati Reni. Ia dapat berkomunikasi dengan siapa saja melalui ponsel karena jaringan internet di rumahnya tetap menyala.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou memberikan pendampingan hukum kepada Warga Negara Indonesia (WNI) asal kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Reni Rahmawati (23) yang diberitakan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Kami sudah memberikan bantuan hukum dengan mencarikan kuasa hukum kepada saudari RR," kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat dilansir Antara.

Ia menegasan, saat ada pemberitaan viral pekan lalu tim dari KJRI Guangzhou langsung mengontak pihak kepolisian di provinsi Fujian dan kepolisian sudah langsung mengambil tindakan juga," tambah Ben.

KJRI Guangzhou berhubungan dengan pihak "Public Security" (polisi) Provinsi Fujian untuk melacak keberadaan Reni yang ada di Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, yang berada di China bagian selatan. Polisi Fujian kemudian mendatangi kediaman Reni dan memastikan keselamatannya.

"Kami juga sudah berkomunikasi dengan korban beberapa kali. Menurut polisi, korban bukan dijadikan budak seks atau menjadi bagian prostitusi, walau memang korban mengalami kekerasan secara emosional, bukan fisik," ungkap Ben.

Ia menegaskan, meski investigasi kasus tersebut masih berlanjut, Reni menjadi korban dari sindikat pengantin pesanan yang memang sudah beberapa kali terjadi di Tiongkok.

"Menurut polisi setempat, suami korban mengaku ia melakukan perjodohan dengan RR tidak ada pemaksaan untuk menikah tapi memang RR sempat dipaksa untuk melakukan hubungan badan kemudian menolak. Hanya saja suaminya mengatakan mereka sudah menikah secara resmi," jelas Ben. (*)

#TPPO #China #Pengantin
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
TYESO Resmi Hadir di Indonesia lewat Kerja Sama Eksklusif dengan PT USS
Merek peralatan minum inovatif dan premium asal China tersebut resmi menunjuk (USS) sebagai distributor tunggal TYESO di Indonesia.
Dwi Astarini - Kamis, 18 Desember 2025
TYESO Resmi Hadir di Indonesia lewat Kerja Sama Eksklusif dengan PT USS
Indonesia
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Akibat amuk massa tersebut, kendaraan operasional perusahaan mengalami kerusakan parah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Dunia
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
PM Takaichi menyatakan Jepang dapat merespons secara militer jika China menyerang Taiwan.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
Indonesia
Bincang Ringan Presiden Prabowo dengan Ketua MPR China, Bahas Guci dan Bayi Panda
Prabowo menunjukkan foto panda yang baru melahirkan bayi beberapa waktu yang lalu. Prabowo mengatakan sang induk panda telah berada di Indonesia selama satu dekade.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 Desember 2025
Bincang Ringan Presiden Prabowo dengan Ketua MPR China, Bahas Guci dan Bayi Panda
Dunia
Takut Bobol, Kepolisian Kanada Cuma Pakai Drone China untuk Operasi Nonsensitif
Pembatasan drone buatan China mencerminkan tren global yang semakin waspada potensi risiko keamanan siber dan intelijen.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Takut Bobol, Kepolisian Kanada Cuma Pakai Drone China untuk Operasi Nonsensitif
Dunia
Kebakaran Hong Kong, Pemerintah Lakukan Penyelidikan di tegah Tekanan China
Beijing malah memperingatkan akan menggunakan undang-undang keamanan nasional untuk menindak setiap protes anti-China yang muncul setelah tragedi tersebut.
Dwi Astarini - Senin, 01 Desember 2025
 Kebakaran Hong Kong, Pemerintah Lakukan Penyelidikan di tegah Tekanan China
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal Asal China di Natuna, Masuk secara Ilegal
Indonesia dikabarkan menenggelamkan 31 kapal asal China. Kapal itu masuk ke perairan Indonesia secara ilegal.
Soffi Amira - Rabu, 26 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal Asal China di Natuna, Masuk secara Ilegal
Indonesia
Kemenlu Pulangkan Pengantin Pesanan Dari China, Korban Asal Jawa Barat
RR disebutkan menikah secara resmi pada Mei 2025. Sebelumnya, RR diberitakan menjadi korban TPPO dan mengalami kekerasan seksual.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Kemenlu Pulangkan Pengantin Pesanan Dari China, Korban Asal Jawa Barat
Indonesia
Indonesia Contek China Kembangkan Kereta Api
Indonesia masih tertinggal dan berharap kunjungan ini menghasilkan kesepahaman dengan pemerintah, industri, dan investor China
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
Indonesia Contek China Kembangkan Kereta Api
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Beredar isu di media sosial yang menyebut China mengikuti program penyaluran uang untuk perbankan nasional seperti yang dilakukan Menkeu Purbaya di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
Bagikan