Warga Rawajati Jaksel Keluhkan Belum Terima Uang Ganti Rugi Penggusuran


Ilustrasi Penggusuran (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)
MerahPutih.com - Posko pengaduan Balai Kota DKI jadi andalan warga Jakarta untuk menyampaikan keluhan. Salah satunya warga Rawajati Jakarta Selatan yang mengadukan soal penggusuran.
Ketua RW 07 Rawajati, Jaksel, Sari Budi Handayani menuturkan, pihaknya datang ke posko aduan untuk meminta kepastian kepada Pemprov DKI terkait tanah mereka yang sudah di gusur.
Baca Juga:
Pasalnya ada sebanyak 19 warganya yang hingga saat ini belum menerima bayaran oleh Pemprov DKI, padahal yang lain sudah menerimanya.
"Meminta kepastian untuk dibayar. karena tetangga-tetangga mereka sudah dibayar dan sudah dirubuhkan rumahnya, dan menjadi tidak nyaman," kata Sari di posko pengaduan Balai Kota DKI, Senin (14/11).
Pasalnya sudah tahun lalu ada penandatanganan perjanjian ganti rugi, namun ada sejumlah warga belum menerimanya sampai detik ini.
"Kita butuh kepastian aja karena musyawarah (soal) ganti untung yang sudah ditandatangani pada tanggal 28 Desember 2021, sudah cukup lama," papar dia.
Baca Juga:Pj DKI 1 Persilakan Formula E Dilanjutkan, Begini Sikap Fraksi PDIP
Sari mengungkapkan, duduk permasalahan dari belasan warga Rawajati yang terkena gusuran tersebut tidak mempunyai sertifikat, namun mempunyai program pendaftaran tanah sistemis lengkap (PTSL).
"Kebetulan yang belum dibayarkan ini belum memiliki sertifikat, tapi warga di tempat saya, 90 persen itu semua produk PTSL," tuturnya.
Nah, lanjut Sari mengatakan, ada masalah memang ketika pengurusan PTSL, sehingga mereka tidak dapat karena pertama, panitia (PTSL) di tempat kami (itu) panitia lokal.
"Yang belum paham sehingga banyak lah masalah yang akhirnya keteteran dan kuotanya (sertifikat PTSL) habis, katanya di 2019. Jadi, mereka tidak bisa mengurus kembali," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Wali Kota Jaksel Sampaikan Keprihatinan kepada Bawahannya yang Dikeroyok Massa Aksi di DPR

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Relokasi Pasar Hewan Barito, Penasihat PSI DKI: Gak Kusangka Ternyata Mas Pram Otoriter

Geliat Pasar Taman Puring Sejak 1960-an: Konotasi Negatif sebagai Tempat Barang Tadahan hingga Dikenal sebagai ‘Surga’ Sepatu Murah

Ratusan Keluarga di Jakarta Masih Buang Air Besar Sembarangan, Termasuk Warga Jaksel

Pemprov DKI Bakal Revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan Konsep Zonasi Satwa

Jalan Rasuna Said Terendam Banjir Parah Senin Malam, Dinas Bina Marga Beri Penjelasan

Modus Belajar Hadas, Guru Ngaji Cabul Tebet Terancam 15 Tahun Bui dan Denda Rp 5 M

500 Polisi Datangi Kebon Sayur Cengkareng, Warga Protes Adanya Intimidasi

Pesta Seks Sesama Jenis Hotel Bintang 4 Setiabudi, Berkedok Ulang Tahun Sewa Kamar Rp 1,1 Juta per malam
