Warga Palestina Rayakan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Tapi Tetap Waspada Serangan Lanjutan


Orang-orang memenuhi jalan, bersorak, mengibarkan bendera Palestina, dan menari merayakan gencatan senjata Israel-Hamas. (Foto: YouTube/Channel 4 News)
MerahPutih.com - Warga Gaza tengah merayakan kabar kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.
Setelah 15 bulan upaya genosida Zionis Israel terhadap orang Palestina, gencatan senjata Israel-Hamas dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari.
Di Khan Younis, kerumunan orang memenuhi jalan-jalan, bersorak, mengibarkan bendera Palestina, dan menari.
"Saya bahagia. Ya, saya menangis, tetapi ini adalah air mata kebahagiaan," kata Ghada, seorang ibu dari lima anak yang kehilangan tempat tinggal, seperti dikutip reuters.com (16/1).
Baca juga:
Namun, di tengah euforia ini, serangan Israel di wilayah Gaza masih berlanjut. Menurut Al-Jazeera, setidaknya 40 warga Palestina telah tewas sejak gencatan senjata Israel-Hamas diumumkan.
Di media sosial, beberapa warga Gaza mengimbau sesama warga Palestina untuk tetap waspada, mengingat kemungkinan Israel meningkatkan serangan sebelum gencatan senjata dimulai.
Gencatan senjata Israel-Hamas muncul setelah berbulan-bulan mediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Gencatan senjata Israel-Hamas mencakup periode awal enam minggu dengan penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Baca juga:
Gencatan Senjata Antara Israel-Hamas Makin Dekat, Qatar Pastikan Segala Hambatan Sudah Teratasi
Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas, para sandera yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Di Doha, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menyatakan bahwa "gencatan senjata akan mulai berlaku pada hari Minggu," seperti dikutip aljazeeranews.com (16/1).
Di Tel Aviv, keluarga para sandera Hamas juga menyambut berita ini secara sukacita dan lega. Mereka berharap gencatan senjata Israel-Hamas membawa orang-orang tercintanya kembali pulang.
Jika berhasil, gencatan senjata Israel-Hamas ini diharapkan dapat meredakan ketegangan di Timur Tengah yang lebih luas.
Upaya genosida Zionis Israel telah memicu ketegangan di Tepi Barat, Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak, serta meningkatkan kekhawatiran akan perang besar antara Israel dan Iran. (dru)
Baca juga:
Biden Telepon Netanyahu, Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Makin Dekat
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Angkatan Laut Israel Serang Armada Global Sumud Flotilla, Tangkap Puluhan Aktivis

Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump

Israel Cegat 44 Kapal Armada Global Sumud Flotilla, Menlu Prancis Pastikan Aktivis tak Alami Kekerasan

Kapal Perang Israel Cegat Kapal Global Sumud Flotilla yang Kirim Bantuan ke Gaza, Aktivis Greta Thunberg kembali Ditahan

Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak

20 Poin Proposal Gencatan Senjata Gaza dari Trump Hanya Wakili Kepentingan AS dan Israel

Paramore Tarik Musik dari Spotify Israel, Tegaskan Solidaritas Kemanusiaan

Dasco Sudah Lihat Foto Prabowo di Baliho Israel, tapi Belum Bisa Kasih Kesimpulan

Baliho Prabowo ‘Sejajar’ dengan PM Benjamin Netanyahu, Kemenlu RI Pastikan belum ada Pengakuan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global Sumud Flotilla Berada 570 Kilometer Dari Gaza, Tidak Bakal Berhenti Sampai Pengepungan Dipatahkan
