Warga Jakarta Mampu Atasi Ratusan Kebakaran dengan APAR, Kerugian yang Timbul Jadi Relatif Kecil
Ilustrasi. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Merahputih.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa warga berhasil mengatasi 116 dari 526 insiden kebakaran di ibu kota dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Saepuloh, menyampaikan bahwa keberhasilan penanganan awal oleh masyarakat menggunakan APAR secara signifikan meminimalisir dampak dan kerugian akibat kebakaran.
"Kerugian yang ditimbulkan kebakaran itu relatif kecil," ucap Saepuloh.
Efektivitas penanganan kebakaran oleh masyarakat dengan APAR menjadi bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta saat itu. Proyek percontohan program "Gerakan Masyarakat Punya APAR" (GEMPAR) dimulai di Jakarta Selatan pada tahun 2025 dan direncanakan untuk diterapkan di seluruh Jakarta setelah diterbitkannya Instruksi Gubernur (Ingub).
Baca juga:
Kebakaran Hutan, Jamur Pinus Kesayangan Warga Korea Selatan Terancam Hilang
Ingub tersebut akan menginstruksikan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta serta mengimbau masyarakat untuk memiliki APAR di rumah masing-masing sebagai langkah awal penanggulangan kebakaran. Pengadaan APAR dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat.
Saepuloh berharap Ingub terkait APAR dapat segera disahkan. Ia menargetkan ketersediaan sekitar 60 ribu APAR mengingat Jakarta memiliki sekitar 30 ribu RT.
Mengenai risiko kebakaran di Jakarta, data spasial dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta menunjukkan bahwa 1,2 persen wilayah ibu kota memiliki tingkat risiko kebakaran yang sangat tinggi. Area dengan risiko sangat tinggi ini tersebar di Jakarta Barat (Kecamatan Tambora dan Taman Sari), Jakarta Pusat (Kecamatan Tanah Abang dan Johar Baru), serta Jakarta Selatan (Kecamatan Kebayoran Baru dan Cilandak).
Baca juga:
112 Orang Terluka Akibat Kebakaran Pipa Gas Petronas, 49 Rumah di Selangor Rusak Berat
Sementara itu, Jakarta Timur dan Utara tercatat memiliki risiko kebakaran yang relatif rendah. Data risiko ini dihitung berdasarkan kepadatan jaringan listrik, jalan, penduduk, dan infrastruktur.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Relawan Pemadam Kebakaran Kelurahan Palmerah, Jakarta, Maman Suherman, menyatakan bahwa relawan kebakaran berperan penting dalam pencegahan risiko kebakaran, seperti yang terjadi di Kelurahan Palmerah.
"Setiap bulan dilakukan sosialisasi pada masyarakat sekaligus pelatihan yang didampingi Dinas Gulkarmat," katanya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Berisiko Tumbang hingga Mengakibatkan Korban, Pemprov DKI Pangkas 62.161 Pohon di Jakarta
Simak Syarat dan Besar Santunan untuk Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Jakarta
Pemprov DKI Tanggung Kerugian Akibat Pohon Tumbang, Gubernur Pramono: Kami Bertanggung Jawab Penuh
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Subsidi TransJakarta Bikin Pemprov DKI Boncos, Tarif Baru Sedang Dikaji
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Transjakarta Bakal Tambah 300 Armada Bus Listrik Demi Jakarta Bebas Polusi di Tengah Isu Kenaikan Tarif
Pemprov DKI Gratiskan Sewa Kios Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Selama 6 Bulan