Warga Brazil Tolak Kewajiban Imunisasi Vaksin Sinovac


Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd, Beijing, China, 11 April 2020. (ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras)
MerahPutih.com - Lebih dari 300 warga Brazil berkumpul di jalan utama Sao Paulo pada Minggu (1/11) untuk memprotes Gubernur Joao Doria terhadap kewajiban imunisasi COVID-19.
Mereka juga menentang pengujian vaksin potensial yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac. Para pengunjuk rasa juga mendukung kebijakan Presiden Bolsonaro terkait imunisasi COVID-19.
Satu demonstran memegang tanda bertuliskan "Kami bukan kelinci percobaan" dan satu orang lagi --dengan mengenakan masker-- memperlihatkan tulisan "Tidak untuk vaksin." Banyak di antara para pengunjuk rasa itu yang tidak memakai masker.
Baca Juga:
"Kami menentang Joao Doria, yang sekarang akan mewajibkan vaksin itu, yang bertentangan dengan keinginan kami," kata pemrotes Andre Petros.
"Ini tidak terjadi di mana pun di dunia, bahkan di Tiongkok."
Doria sebelumnya berbicara dengan arah mendukung kewajiban imunisasi, begitu vaksin tersedia. Sikapnya itu memicu pertengkaran dengan Presiden Jair Bolsonaro, yang bersumpah bahwa imunisasi akan bersifat sukarela.

Ketua Mahkamah Agung mengatakan pengadilan pada akhirnya akan memutuskan masalah tersebut.
Di Brazil, warga wajib diimunisasi dengan beberapa jenis vaksin, termasuk vaksin Hepatitis B yang diberikan pada bayi yang baru lahir.
Brazil mencapai keberhasilan besar pada gerakan vaksinasi besar-besaran pada masa lalu, misalnya dalam memberantas polio pada 1980-an.
Di Sao Paulo, vaksin Sinovac sedang diuji sebagai bagian dari pengujian klinis fase III dengan dukungan dari pemerintah Doria.
Baca Juga:
Kementerian kesehatan federal Brazil pada Oktober mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin buatan Sinovac, jika mendapat persetujuan badan pengawas, dalam kesepakatan yang didukung oleh para gubernur negara bagian.
Namun sehari kemudian, Presiden Jair Bolsonaro yang beraliran konservatif mengatakan negaranya tidak akan membeli vaksin tersebut.
Bolsonaro telah sesekali menyerang China sejak jejak kampanye 2018, pada saat negara-negara Asia meningkatkan investasi dan pengaruh di Brazil.
Dengan 5,5 juta kasus COVID-19, Brazil dilanda wabah virus corona terburuk ketiga secara global, setelah Amerika Serikat dan India, menurut hitungan Reuters. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pendaki Brazil Jatuh di Rinjani Masih Hidup, Posisinya di Kedalaman 500 M dari Titik Jatuh

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Oscar Kembali ke Sao Paulo, Dikontrak hingga 3 Tahun

[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
![[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19](https://img.merahputih.com/media/71/1c/46/711c467360ed7935305a1847238ccb53_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung](https://img.merahputih.com/media/17/c8/bc/17c8bc561c44cc563d3fef2cba579412_182x135.jpeg)
Brazil Tak Takut Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024

Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome

Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis

Pelatih Timnas Brazil Sebut Timnya Kalah Karena Faktor Mental
