Wapres Ingatkan Pemilu 2024 Tidak Koyak Persatuan
Wapres Ma'ruf Amin bersalaman dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 Haedar Nashir saat penutupan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. (ANTARA/BPMI Setwapres)
MerahPutih.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadiri penutupan Muktamar ke-48 Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (21/11).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan agar warga Muhammadiyah tidak terkoyak saat pemilu serentak pada 2024 mendatang.
Baca Juga:
Tak Ada Partai yang Menang Telak di Pemilu Malaysia
"Beda partai, beda capres sebaiknya juga tidak membelah keutuhan bangsa ini. Seperti yang sering saya katakan beda partai kita katakan 'lakum partaiukum walana partaina', kalau beda capres 'lakum capresukum walana capresuna', capres anda capres anda, capres saya capres saya, apalagi sama-sama Muhammadiyah," tambah Wapres.
Menurut Wapres, salah satu tantangan terberat yang sedang dihadapi bangsa Indonesia adalah krisis multidimensi akibat pandemi dan konflik internasional.
"Kita berjuang untuk pulih, karena sejatinya kita hanya dapat berbicara tentang kemajuan apabila kita mampu pulih dari krisis yang menghadang sekarang," ungkap Wapres.
Artinya, lanjut ia, persatuan dan kesatuan menjadi modal pertama dan utama bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan pertarungan ini.
"Mari kita rawat bersama dengan senantiasa mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah dalam interaksi sosial kita," ungkap Wapres.
Wapres Ma'ruf menambahkan, dakwah Islam moderat juga harus terus dijalankan dengan komitmen yang tidak pernah luntur.
"Karena Islam wasathiyah adalah identitas umat Islam Indonesia. Belum lama ini rombongan Majelis Hukama al Muslimin mengatakan model toleransi di Indonesia perlu dijadikan model toleransi di tingkat global," katanya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 Haedar Nashir dalam sambutannya mengatakan, tema Muktamar ke-48 yaitu "Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta" senada dengan harapan Wapres.
"Pak Wapres saat audiensi menyampaikan Muhammadiyah memiliki segala instrumen dan perlengkapan untuk memajukan bangsa dan mencerdaskan semesta itulah 'spirit' Muhammadiyah yang kita bawa pulang dengan tema ini, Muktamar Aisyiyah juga punya 'spirit' sama," kata Haedar.
Haedar menyebut, peluang Muhammadiyah untuk hadir dalam gerakan Islam terbuka dan lebih luas.
"Tempat kita berdiri dalam melihat persoalan global harus semakin tinggi dan luar. Pada saat yang sama, kebersamaan penguatan sistem Nuhammdiyah harus selalu membingkai dan sebagai panggilan dakwah kita harus selalu hadir untuk menyatukan Islam yang memakmurkan," ungkap Haedar. (Knu)
Baca Juga:
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru