Wamendag Lepas Ekspor Produk Furnitur ke Amerika Serikat, Berharap Perjanjian Dagang Perluas Pasar


Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti saat peresmian pabrik pertama AC Daikin di Cikarang, Bekasi, Jabar, Rabu (14/5/2025). ANTARA/HO-Kemendag
MerahPutih.com - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri melepas ekspor lima kontainer produk furnitur ke Amerika Serikat (AS) senilai USD 120 ribu atau setara Rp 1,97 miliar. Pelepasan ekspor ini dilakukan di PT Philnesia International, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/5).
Keberhasilan ekspor furnitur ini diklaim merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, serta para pemangku kepentingan terkait.
Roro mengatakan, dengan dukungan yang saling melengkapi di setiap lini tersebut, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memiliki orientasi ekspor diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke tingkat global.
"Pemerintah pusat akan selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terkait untuk memudahkan UMKM menjual produk-produknya ke luar negeri. Ketika pemerintah dan pelaku usaha berjalan beriringan, produk-produk anak bangsa tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga diakui di pasar global seperti ekspor furnitur ini," tegas Roro.
Baca juga:
China Lagi Butuh, Kemendag Naikkan Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga 3,8%
Ekspor produk furnitur ke AS memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Hal itu dibuktikan dengan AS yang menjadi negara tujuan utama ekspor furnitur Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, Indonesia menempati posisi ketujuh sebagai negara importir furnitur ke AS dengan nilai mencapai USD 1,01 miliar pada 2024. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Indonesia tercatat sebagai eksportir furnitur ke-21 dunia dengan nilai ekspor mencapai USD 1,88 miliar pada 2024 dan USD 515,75 juta pada Januari—Maret 2025.
Adapun nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai USD 62,98 miliar pada Januari-Maret 2025, meningkat 7,84 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada pelepasan ekspor ini, Roro juga menekankan pentingnya memanfaatkan berbagai perjanjian dagang yang telah disepakati Indonesia.
"Dengan perjanjian dagang, produk unggulan nasional diharapkan mendapatkan akses pasar yang lebih luas, termasuk produk furniture," katanya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
