Wagub Pastikan Harga Pangan di Jakarta Jelang Ramadan Naik, Tapi Tidak Signifikan

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/12/2020). (ANTARA/Livia Kristianti)
MerahPutih.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta BUMD bagian logistik untuk memastikan ketersediaan pangan yang mudah didapat dan harga terjangkau jelang bulan ramadan.
"Artinya menjelang Ramadan ini pangan dapat dipenuhi dan tidak ada kenaikan signifikan (harga)," ujar Riza dalam webinar Balkoters 'Stabilitas Pangan Jelang Ramadan' di Jakarta secara virtual, Kamis (25/3).
Baca Juga
MUI Tegaskan Rencana Impor Beras Sama Saja Menyengsarakan Petani
Berdasarkan laporan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), serta BUMD Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station, tidak ada permasalahan pada ketersediaan pangan walau tengah dalam situasi pandemi COVID-19.
Namun demikian, Riza mengakui biasanya ada peningkatan harga komoditas pangan sebesar 10 hingga 15 persen dari sebelum Ramadan. Meski naik, Riza memastikan kenaikan itu masih bisa terjangkau masyarakat.
Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan pengawasan keamanan pangan di mana sudah 1.820 sampel di pasar modern dan tradisional yang hasilnya disebut Riza 100 persen aman.
"DKI berkomitmen menjaga stabilitas yang menjadi tugas BUMD Pangan dan Dinas KPKP yang memastikan stabilitas pangan dengan pengawasan harga dan stok lewat pasar murah hingga keamanan makanannya. Kita berkolaborasi dengan berbagai elemen tidak hanya memastikan cukup tapi murah," ucapnya.

Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan, dalam usaha stabilitas pangan termasuk saat menjelang puasa dan Idul Fitri 2021, peran BUMD yang terbagi dua dari yang menangani hulu (Dharmajaya, Food Station) dan yang menangani hilir (Pasar Jaya) menjadi penting.
"Tentu dengan ditambah pendampingan dari Dinas KPKP DKI, Biro Perekonomian dan Bank Indonesia untuk memonitor agar proses stabilitas pangan ini berjalan baik," kata Arief di kesempatan yang sama.
Dalam usaha Pasar Jaya, kata Arief, saat ini terus bergerak memperbanyak rantai-rantai penyaluran pangan di Jakarta yang sudah dimulai sejak 2016-2017 sampai sekarang demi memperpendek mata rantai penyaluran pangan.
Baca Juga
Sampai saat ini, ada empat Jakgrosir sebagai lumbung pangan pedagang pasar dan pemegang KJP. Kemudian ada outlet-outlet sebagai lumbung kecil yang sekarang sudah masuk ke kelurahan dan kecamatan dengan jumlah yang lumayan signifikan.
"Berbagai usaha ini untuk menyederhanakan mata rantai dan Pasar Jaya dengan Dharma Jaya, menjadi barometer dan peran langsung dari produsen kepada pedagang," pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Usai Insiden Affan Kurniawan Dilindas Rantis Polisi, Prabowo Disebut Ingin Demokrasi Dibangun di Atas Aspirasi yang Sehat

Harga Mayoritas Kebutuhan Pokok Kompak Turun pada Minggu (10/8), Bikin Emak-Emak Auto Tersenyum Lebar

Tidak Perlu Cemas saat Antrean KJP Sembako Terlewat dan QR Code Hilang, Ini yang Harus Dilakukan

Pemerintah Kasih Paket Intensif pada Juni-Juli 2025, Ada Diskon Listrik hingga Transportasi

Pramono Ngaku Dipuji Ketua Timses RK Riza Patria setelah Debat Pilkada Jakarta

80.000 Kopdes Merah Putih Dibentuk, Wamendes Jamin Bukan untuk Matikan BUMDes

PT KAI Angkut 4,3 Juta Orang Pemudik, Ada 10 KA Jarak Jauh Jadi Favorit

Hal Unik Yang Terjadi di Tradisi Kupatan Setiap 8 Syawal di Indonesia

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

Prabowo Senang Menteri Kerja Keras Redam Gejolak Harga Pangan di Saat Ramadan dan Idul Fitri
