MUI Tegaskan Rencana Impor Beras Sama Saja Menyengsarakan Petani
Petani. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Rencana pemerintah untuk melakukan impor satu juta ton beras di tengah panen raya, menuai kecaman dari berbagai kalangan.
Wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, jika rencana itu benar terjadi hal tersebut akan menghancurkan harga beras dari petani Indonesia.
Baca Juga
Kebijakan Impor Beras Berdampak Buruk Pada Produktivitas Pangan Indonesia
"Diekspor tentu jelas tidak bisa, lalu oleh para petani kita akan dijual kemana beras tersebut sementara mereka perlu uang," kata Anwar dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (22/3).
Anwar lantas mengaitkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa seluruh masyarakat harus membeli dan mencintai produk dalam negeri.
Hal ini kata dia, merupakan sesuatu yang mengejutkan, terlebih Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi belum lama memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan importasi beras pada masa panen raya tahun ini.
Berdasarkan data BPS produksi beras nasional mencapai 31,63 juta di 2020. Potensi produksi beras sepanjang Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton, naik 26,84 persen dibandingkan produksi pada periode sama di 2020 yang sebesar 11,46 juta ton.
Dia pun mengaku terkejut ketika adanya wacana impor beras. Pasalnya, kata Anwar, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sempat menyebut bahwa pemerintah tidak akan melakukan importasi beras pada masa panen raya lantaran berpotensi menghancurkan harga beras petani.
Apalagi, kalau dikaitkan dan hubungkan dengan pernyataan presiden yang telah mengimbau seluruh warga masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri.
"Dan jangan membeli produk asing apalagi produk-produk tersebut sudah bisa disuply oleh anak-anak bangsa," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa kebijakan impor beras akan menyengsarakan para petani beras. Anwar pun meminta agar para menteri mematuhi instruksi Presiden Jokowi yang meminta untuk lebih menghargai dan cinta terhadap produk lokal.
"Pemerintah itu menurut konstitusi kita adalah untuk melindungi dan mensejahterakan rakyat," tutur Anwar. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
70 Ribu Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir Sumatera, Cadangan Beras Disiapkan 120 Ribu Ton
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
MUI Keluarkan Fatwa Soal Pajak, Dirjen Segera Tabayyun Biar Tidak Terjadi Polemik
Modus Beras dan Gula Impor Ilegal Pakai Pelabuhan Free Trade Zone
Tanggapan Mendag dan Bea Cukai Soal 250 Ton Beras Impor di Aceh
Mentan Larang 1 Liter Pun Beras Impor Masuk Pasar Indonesia
250 Ton Beras Ilegal dari Thailand Masuk Indonesia, Komisi IV DPR Minta Usut Tuntas
Begini Proyesi Produksi Beras, Jagung, Kopi dan Daging di 2026 Versi Kementan
Antusias Warga Menteng Terima Bantuan Pangan Gratis Berupa Beras dan Minyak Goreng
Warga di Wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan Bisa Beli Beras SPHP di Atas 2 Pack Per Orang