Wagub DKI: Perubahan Iklim Berpotensi Percepat Banjir di Jakarta
Warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, melintas di RT11 RW05 yang terendam banjir dengan ketinggian berkisar 50-70 sentimeter, Selasa (22/9). (ANTARA/Andi Firdaus)
MerahPutih.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengungkapkan, akan ada potensi percepatan bencana banjir di kawasan ibu kota. Hal itu karena terjadinya anomali (perubahan iklim yang tak biasa) di Indonesia.
Perubahan iklim ini juga terjadi di beberapa daerah dan sejumlah negara dunia. Wagub menyampaikan, biasanya banjir yang kerap menghantui Jakarta berlangsung pada akhir tahun hingga awal tahun, kini berpotensi akan lebih cepat akibat iklim anomali.
Baca Juga
Untuk itu, orang nomor dua di Jakarta ini meminta warga untuk waspada dan siaga jika datangnya banjir lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya banjir masuknya Desember, Januari, sampai Maret. Ada potensi lebih cepat," kata Riza di Jakarta, Rabu (23/9).
Meski demikian, Riza mengatakan, jajaran Pemprov DKI sudah bekerja menanggulani banjir dalam mengahadapi musim penghujan yang kerap menyerang ibu kota.
Riza pun menuturkan, pihaknya sudah mengerahkan 54 alat berat ekskavator untuk melakukan pengerukan waduk dan sungai demi mencegah banjir.
"Masyarakat mungkin tidak lihat kami punya 54 alat berat ekskavator yang setiap hari mengeruk sungai dan waduk di Jakarta dalam rangka meningkatkan volume penampungan air," tuturnya.
Tak cuma terjunkan alat berat, Riza mengklaim, Pemda DKI juga telah membuat sodetan, mengatur pintu air, memperbaiki pompa, hingga mengatur air ke laut.
Baca Juga
Demi 3M, Pemprov DKI Siapkan Dua Kali Lipat Lokasi Pengungsian Korban Banjir
"Jangan dikira petugas pompa kami cuma kerja saat banjir, saat kemarau mereka juga mengatur pompa," jelasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
11 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tetapkan Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Inhu Diminta Mengikuti
5 Kabupaten/Kota di Bali Terendam Banjir, Dampak Siklon 93S
Pemerintah Tegaskan Kerahkan Berbagai Sumber Daya Tangangi Bencana Banjir Sumatera
Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF, Mendagri: Kami Pelajari
Rumah Eks Bupati Jember Hendy Siswanto Ikut Kebanjiran, Jembatan 20 Meter Putus
Sungai Bedadung Meluap Picu Banjir Hingga 2 Meter, Ribuan Warga Jember Mengungsi
70 Ribu Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir Sumatera, Cadangan Beras Disiapkan 120 Ribu Ton
Kementerian ESDM Tunda Pengumuman Tambang Penyebab Banjir Sumatera
Daya Beli Warga Korban Banjir Sumatera Bakal Turun di 2026, Butuh Rp 70 Triliun Buat Rekonstruksi