Wacana Duet Airlangga-Zulhas Dinilai Sulit Terealisasi
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023). (ANTARA/Indra Arief Pribadi)
MerahPutih.com - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka peluang untuk menduetkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai wacana duet Airlangga dan Zulhas akan sulit terealisasi. Menurutnya, PAN akan tetap mengusung menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden.
Baca Juga
Menakar Peluang Poros Keempat Airlangga-Cak Imin di Pilpres 2024
Ujang menilai mendukung Erick Thohir maju sebagai cawapres adalah pilihan yang logis bagi PAN. Sebab, tingkat keterpilihan atau elektabilitas Zulhas sangat lemah.
"PAN itu tetap Erick Thohir. Kedua PAN juga rasional, elektabilitas Zulhas kan juga gak ada. Apa yang mau dipertahuhkan kalo elektabilitasnya gak ada secara politik," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (11/7).
Namun, majunya Erick Thohir dalam kontestasi elektoral 2024 juga tergantung pada kesolidan Golkar dan PAN di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Jika kedua partai politik (parpol) pecah kongsi, maka pencalonan Erick kemungkinan juga akan batal.
"Walaupun KIB sudah pecah, PPP sudah ke Ganjar tapi kan Golkar dan PAN masih ada kalau itu masih solid. Kalau poros (KIB) itu tidak terjadi artinya Erick Thohir gak nyalon dong kalau begitu logikanya," tutur Ujang.
Baca Juga
PAN Ingin Pasangkan Airlangga Hartarto dengan Zulkifli Hasan
Lebih lanjut Ujang menuturkan bahwa wacana Airlangga berpasangan dengan Zulhas adalah bentuk manuver politik dari elit PAN dan PKB. Mereka sudah paham bagaimana caranya menyusun strategi politik hingga memilih kawan koalisi.
"Semua elite akan bermanuver sesuai dengan kalkulasi kepentingannya soal strategi mereka sudah paham sejak awal koalisi akan dibangun seperti apa," ucap Ujang.
Di sisi lain apabila Erick Thohir dipasangkan menjadi cawapres Prabowo Subianto, kata Ujang, Partai Gerinda dan PAN juga belum mengantongi Presidential Threshold 20 persen. Sehingga kedua parpol memerlukan tambahan satu partai lagi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
"PAN sama Gerindra kurang sekian persen jadi 19,41 persen kursi DPR jadi kurang dari 20 persen," katanya.
Ujang menyampaikan Erick memiliki keunggulan menjadi cawapres 2024 karena mendapatkan dukungan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal itu bakal menjadi modal berharga bagi Erick untuk ikut kontestasi politik.
"Erick Thohir itu keunggalannya dia didukung PBNU. Karena Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf sudah mengatakan jauh-jauh hari bahwa PBNU mendukung Erick Thohir menjadi cawapres,” pungkas Ujang. (Pon)
Baca Juga
Bantah akan Ada Munaslab, Ketua DPP Golkar: Tetap Solid kepada Airlangga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Mulai 15 Oktober, Daftar Lewat SIAPkerja
Program Magang Nasional Siap Kerja Diluncurkan Pada 15 Oktober 2025, Peserta Wajib Buka Rekening Bank Himbara
Pemerintah Buka Program Magang untuk 20 Ribu Fresh Graduate, Digaji Sesuai UMP
Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy