Virus West Nile Tewaskan 8 Orang di Israel, ini Penyebabnya


Nyamuk menjadi perantara penyebaran.(foto: pexels-pixabay)
MERAHPUTIH.COM - INFEKSI virus West Nile memakan korban jiwa. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Israel, 104 pasien telah didiagnosis menderita demam West Nile. Sebanyak 68 di antaranya dirawat di rumah sakit. Delapan orang telah meninggal karena penyakit ini per Selasa (2/7).
CDC menyebut sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah atau obat untuk mengobati West Nile pada manusia. Untungnya, kebanyakan orang yang terinfeksi virus West Nile tidak merasa sakit. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi mengalami demam dan gejala lainnya. Sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi mengembangkan penyakit yang serius dan terkadang berakibat fatal.
Virus West Nile adalah kondisi infeksi virus ke manusia dan hewan melalui gigitan nyamuk. Virus ini terutama ditemukan pada burung. Virus ini sebagian besar ditularkan nyamuk spesies Culex. Virus ini juga terdapat pada spesies nyamuk lain, termasuk Aedes dan Anopheles. Namun, nyamuk ini diyakini secara luas memainkan peran sekunder dalam penularan virus. Di Israel sendiri, spesies nyamuk yang menyebarkannya ialah Culex pipiens dan Culex perexiguus.
Baca juga:
Tingginya kasus Virus West Nile ini dipengaruhi aktivitas musim. Kementerian Kesehatan Israel menyebut penyakit ini biasanya muncul menjelang akhir musim panas dan awal musim gugur mulai Agustus hingga November. Puncak penularan di Israel biasanya terjadi pada minggu ketiga September.
Hanya ada beberapa kasus sepanjang bulan-bulan lain dalam setahun. Penularan mencapai puncaknya sebulan pada awal tahun ini, tapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah jumlah kasus aktif telah meningkat atau puncak penularan telah bergeser.
Di lain sisi, perubahan iklim disebut juga akan memengaruhi kondisi penyebaran virus ini. Seperti dilansir The Jerussalem Post, pakar penyakit dalam dan penyakit tropis dari Sheba Medical Center Eli Schwartz mengatakan nyamuk yang terinfeksi virus ini makin mudah berkembang biak.
“Perubahan iklim berkontribusi pada perkembangbiakan nyamuk dan pergerakannya yang lebih mudah dan reproduksi virus di dalam tubuh mereka. Dengan begitu, wabah ini pasti akan terjadi di sini juga jika terjadi begitu dekat dari Timur Jauh hingga wilayah Sharm," kata dia.(ayu)
Baca juga:
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
