Video Biksu Diusir dan Dilarang Beribadah Viral, Warganet Geram

Screenshot video berdurasi 1;15 mengenai pengusiran dan pelarangan soerang biksu (net)
Merahputih.com - Sebuah Video penolakan dari warga masyarakat terhadap biksu dan umatnya yang tengah beribadah viral di media sosial facebook.
Video itu diunggah oleh Kusairi di grup facebook 'Demi Anak Generasi (DAG)'. Dalam video berdurasi 1:15 itu, terlihat seorang biksu berkepala plontos tengah membacakan sepucuk surat yang dipegangnya. Dalam surat itu, sang biksu diminta meninggalkan Kampung Babat, kecamatan Legok.
"saya berjanji tidak melakukan ritual atau ibadah dan kegiatan yang bersifat melibatkan waarga umat budha yang menimbulkan keresahan warga desa babat. apabila saya melanggar surat ini maka saya bersedia diproses secara hukum yang berlaku," kata sang biksu.
Dalam kesempatan itu, sang Biksu juga diminta membubuhkan tanda tangan diatas kertas yang berisi pernyataan bahwa tidak akan melakukan ibadah. Kertas itu juga sudah bermaterai.
Warga disekitar sang biksu, yang mayoritas menggunakan peci, hanya bisa menyaksikan. Ada juga yang mengabadikannya menggunakan Hp masing-masing.
Sontak, psotingan itu memancing reaksi warganet. Para warganet menghujat tindakan para warga terhadap sang biksu yang dinilai telah bertindak intoleran.
"Dimana nilai dasar" pancasila yang pertama,, Pemerintah jngan diam, apa kah negara milik FPI, Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia, kenapa masih ada pro kontrak antara agama,,," tulis Pemilik akun Erari Ronarai Mesak.
"Orang beribadah diusir,semoga kena asabnya," cuit I Kt Teko.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Menag Janji Laporan Kasus Intoleransi Segera Ditangani Kurang dari 24 Jam

Natalius Pigai Siapkan UU Baru Pasca Insiden Perusakan Rumah Ibadah Kristen di Padang

Pembubaran Rumah Doa di Padang, SETARA Desak Pemerintah Prabowo Berhenti Bersikap Diam

PSI Kecam Aksi Pembubaran Retreat Pelajar Kristen, Pelaku Harus Dihukum untuk Beri Efek Jera

Angka Toleransi Masyarakat Meningkat akibat Menyusutnya Kelompok Intoleran

Wamenag Ingatkan ASN Tidak Jadi Pemantik Intoleransi

Wakil Kepala Sekolah SMAN 52 Jakut Dicopot Terkait Kasus Intoleransi
